Ketika pertama kali dibangun kembali oleh Ibrahim as, Ka'bah memiliki dua pintu yang menyentuh tanah (walaupun hanya sekedar lubang yang tidak ada tutupnya, sebagai tempat keluar masuk saja). Pintu Timur digunakan untuk masuk ke Ka’bah dan pintu Barat untuk jalan keluar.
Lalu Raja As’ad Tubba III, salah seorang raja dari Yaman membuatkan daun pintu yang dapat dibuka dan ditutup
Ketika kaum Quraisy merenovasi kembali Ka'bah, mereka menutup pintu Barat, sedangkan pintu Timur ditinggikan dari permukaan tanah dan daun pintunya dibuat dua.
Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa A’isyah ra. Pernah bertanya kepada Nabi Saw, “Mengapa pintunya ditingikan?”
Rasululallah menjawab “ Kaummu lah yang melakukannya, agar dapat memasukkan siapa saja yang mereka kehendaki, dan melarang masuk siapa saja sekehendaknya. Jika saya tidak khawatir hati kaummu itu akan menyimpang karena baru saja keluar dari zaman Jahiliyyah, maka saya tentu akan membuatkan tembok di dalam Ka'bah itu, dan menyentuhkanpintunya ke tanah.”
Sumber : Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer
0 komentar:
Posting Komentar