Bangunan ini tergolong ruangan utama yang digarap pada perluasan ini, luasnya 82.000 m persegi. Lantainya dihiasi dengan marmer yang didatangkan dari Itali dan Spanyol. Keistimewaan marmer ini, adalah kemampuannya menyimpan kelembaban.
b. Kapasitas dalam Menampung Jamaah
Luas Masjid sebelumnya sudah mencapai 16.326 m/segi menampung 28.000 jamaah. Dari Proyek raksasa ini ditambahkan bangunan yang baru seluas 82.000 m/segi, menampung 150.000 jamaah.
Sehingga secara keseluruhan adalah 98.326 m/segi menampung 178.000 jamaah. Kini atas masjid juga bisa digunakan untuk melakukan shalat seluas 67.000 m/segi, sebanyak 8.750 m/segi adalah tempat kubah, dan sisanya sebanyak 58.250 m/segi disiapkan untuk shalat, bisa menampung 90.000 jamaah.
Jika dijumlahkan, maka seluruh lokasi yang disiapkan untuk shalat 156.576 m/segi yang dapat menampung sekitar 268.000 jamaah. Selain itu masih ada halaman masjid yang luasnya 235.000 m/segi, sekitar 135.000 m/segi layak digunakan untuk shalat, menampung 430.000 jamaah.
Jika dijumlahkan total antara ruang dasar, atap dan halaman akan mampu menampung kurang lebih 689.000 jamaah lebih.
c. Tempat shalat wanita.
Sesuai dengan ajaran Islam yang melarang ikhtilath (percampuran) antara lelaki dan wanita yang bukan mahram, maka dikhususkanlah tempat shalat bagi wanita di sebelah Timur Laut seluas 16.000 m/segi, di Barat Laut seluas 8.000 m/segi untuk hari-hari biasa.
Diwaktu yang rawan sesak, biasanya ditambah dengan menggunakan sekat-sekat yang telah disiapkan. Mereka juga masuk melalui pintu-pintu khusus bernomor 13, 14, 16, 17, 23, 24, 25, 26, 28, 29 dan 30.
Sumber : Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer
0 komentar:
Posting Komentar