Sungguh pengakuan yang paling murah
Tak ada pengaruh lagi untuk sebuah pernyataan yang berarti, yang bisa tumbuhkan rasa percaya dan ketentramanmu
Terlalu kuanggap wajar semua ini terjadi, sebagai pengembalian rasa sakit dan ketakpastian, yang mungkin dapat merubah sikap dan perhatianmu
Tapi ternyata . . .
Hanya menambah pemikiran dan pandanganmu semakin rendah,
Kusadari . . .
Luapan perasaanku sepihak
Mungkin batas ruang pikiranku terlalu sempit menerima kenyataan selama ini, tak bisa membaca kalau yang kulakukan selama ini ternyata cukup membuatmu kecewa, bahkan mungkin terlalu sakit
Itulah kebodohanku dan kekurangannya sebagai manusia biasa,
Punya salah dan mudah berubah
Terlalu jauh untuk sempurna tanpa hilaf dan salah
Sekarang . . . .
Terlanjur kamu membenci
Puaskanlah itu sepuas-puasnya, atau ….., tak akan pernah puas, tanpa batas …….
Tetaplah dalam kebencianmu
Sampai menemukan arti kebencian itu dan yakin kalau memang itu harus dibenci
Apapun pernyataanmu . . . . kuterima
Suatu kepasrahan dari yang merasa berdosa
Namun . . . .
Aku masih punya hati dan keinginan, punya cita dan harapan,
punya pribadi dan harga diri
Semoga bisa kembali dan dapat kulakukan yang terbaik
Tak ada apa-apa dibawah hati ini, selain merubah segalanya dan tak terulang lagi
Aku belum tahu . . .
Bagaimana mengungkap ucapan hati ini tentang ketulusan dan harapan, mengembalikan kepercayaan dan keteguhan
Mungkin . . . . . , terlalu berat dan sulit buat kamu
Ada satu harap “ semoga waktu memberimu tahu “
Aku tetap
Suka
Sayang
&
cinta
. . . . . . . . . . . . . . . . .
EAR*1991
Ujian cinta memang selalu berat,tapi bila ada keikhlasan dan ketulusan dalam cinta , berat itu terasa ringan..
BalasHapusbetul sekali Teh
BalasHapusbiasa ujian kan senengnya nyelip-nyelip
haturnuhun tos ngersakeun linggih
salam