Sejarah Singkat Pintu-pintu Masjid
Nabawi
Nabi SAW membuat tiga buah pintu untuk Masjidnya. Satu pintu
di belakang, pintu kedua dinamakan Babu Atikah atau al-Rahmah dan yang ketiga
yang biasa dilewati Nabi SAW, yaitu Babu Jibril. Pada saat perpindahan kiblat
beliau SAW menutup pintu belakang dan membuka pintu yang sejajar dengannya di
bagian Utara sebagai gantinya.
Pada perluasan dimasa Umar, ditambahkan 3 pintu lagi, yaitu
Babun Nisa di bagian Timur sebagai tempat masuk wanita, Babus Salam di tembok
Barat, dan sebuah pintu di bagian Utara. Jumlah semuanya menjadi 6 buah, yaitu
2 pintu di sebelah kanan kiblat, 2 pintu di kiri, dan 2 pintu lagi di bagian
Utara.
Pada perkembangan masa berikutnya terjadi penambahan dan
pengurangan pintu Masjid sesuai dengan kebutuhan dan kebijaksanaan setiap
zaman. Di masa Umar ibn Abd al-Aziz
terdapat 20 pintu, kemudian 24 buah di zaman al-Mahdi, dan pernah tinggal 4
atau 5 pintu saja.
Pada perluasan Pemerintah Sa’udi yang pertama tahun 1375
H/1900 M, menjadi sepuluh pintu dan sebuah pintu yaitu Babu Baqi berhadapan
dengan Babus Salam. Kesepuluh pintu itu adalah, Jibril, Nisa, Rahmah, Salam dan
Abd al-Majid. Kemudian al-Siddiq, Sa’ud, al-Malik, Abd Aziz, Umar dan Utsman.
Sumber : Sejarah Masjid Nabawi, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani,
Penerbit Al-Rasheed Printer
0 komentar:
Posting Komentar