Pintu-pintu Masjidil Haram
Ketika kaum Quraisyh masih menempati rumah-rumah di sekitar thawaf dekat Ka’bah, mereka sengaja membiarkan gang-gang antar rumah untuk keluar masuk ke tempat thawaf Ka’bah. Namun ketika Umar ibn al-Khattab memperluas Masjidil Haram, beliau membangun dinding atau tembok di sekeliling Masjid dan membuatkannya pintu-pintu, yang kemudian ditambah dan diperbanyak hingga sekarang ini, setelah perluasan yang dilakukan oleh Raja Fahd jumlahnya mencapai 95 buah pintu, termasuk yang ada di terowongan bawah tanah, lantai dasar, lantai atas, tangga, penyebrangan di tempat Sa’I, dan jembatan masuk di arah Syamiyyah.
Penomorannya dimulai dari Babul Malik Abdul Aziz (Pintu Raja Abdul Aziz) yaitu pintu nomor 1 dan seterusnya hingga berakhir di pintu nomor 95 pada bangunan perluasan Raja Fahd yaitu Sultan Malik Abdul Aziz (tangga Raja Abdul Aziz)
Akan tetapi, perlu diingatkan juga bahwa penomoran tersebut belum termasuk pintu-pintu yang di buka belakangan ini, yaitu pintu masuk pada jembatan di samping Bab Bani Syaibah (pintu Bani Syaibah) di tempat Sa’I, dan beberapa pintu yang baru di buka di Marwa,
Menara Masjidil Haram
Bangunan Masjidil Haram memiliki 9 menara, 8 diantaranya berada pada pintu masuk utama, seperti Babul Malik Abdul Aziz, Babul Fath, Babul Umrah, dan Babul Malik Fahd.
Sedangkan satu menara lagi berada di samping Shafa, yaitu pada tempat permulaan Sa’i. Setiap menara dibangun diatas pondasi seluas 7 m² dan di tengahnya terdapat tangga melingkar menuju ke dua balkon menara, yang dapat digunakan suatu saat bilamana perlu.
Menara tersebut terbagi kedalam 6 bagian dengan ketinggian masing-masing sebagai berikut :
• Bagian dasar : 32,35 m
• Balkon pertama : 12,15 m
• Tiang antara balkon pertama dan kedua : 19,09 m
• Balkon ke dua : 12,26 m
• Penutup atas : 7, 33 m
• Bulan sabit : 5,82 m
• Total tinggi : 89 m
Sumber : Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer
Entri Populer
-
R aja Abdul Aziz dari keluarga Sa’ud pada tahun 1344 H/1925 M mengeluarkan surat keputusan yang memerintahkan untuk memperbaiki bagian-bagia...
-
Darul Arqam (Dar al-Arqam) “Dar al-Arqam” ialah nama rumah yang dinisbatkan kepada al-Arqam ibn Abi al-Arqam, yaitu sahabat Rasulullah Saw...
-
T erletak diantara Mina dan Arafah. Dinamakan dengan “Muzdalifah” karena manusia mendatanginya pada permulaan malam (atau tengah malam), at...
-
Pintu-pintu Masjidil Haram Ketika kaum Quraisyh masih menempati rumah-rumah di sekitar thawaf dekat Ka’bah, mereka sengaja membiarkan gang-g...
-
a. Lantai Dasar Bangunan ini tergolong ruangan utama yang digarap pada perluasan ini, luasnya 82.000 m persegi. Lantainya dihiasi dengan mar...
Seandainya Indonesia meniru bangunan di Saudi Arabia yang besi-besinya besar..alangkah baiknya ya...
BalasHapusSaat aku bersama istri di sana beberapa minggu yang lalu, masih belum ada hujan sampai2 diadakan sholat istisqo' di Masjidil Haram... kini sudah turun hujan atau belum ya...???
BalasHapus@Menjelang Senja di Pantai Prigi - http://www.blogger.com/profile/01302484845644393549 :
BalasHapusSaya juga merindukannya, ahhh sangat indah
.........
Ketika saya kesana tahun 2005 kebetulan saya merasakan gerimis ketika tawaf, dan ada beberapa hari hujan sangat besar
........
salam silaturahim
salam u/kel semua