Kebakaran Pertama dan Renovasi Bangunan
Sumber : Sejarah Masjid Nabawi, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer
Masjid Nabawi mengalami kebakaran dua kali, kebakaran yang pertama diceritakan al-Samhudi sebagai berikut, “Masjid terbakar pada Jum;at malam awal bulan Ramadhan tahun 654 H.
Pada permulaan malam, Abu Bakar bin al-Aulad salah seorang pegawai masjid memasuki gudang yang berada di sebelah Barat, untuk mengambil lampu-lampu menara masjid, api yang dia bawa ia tinggalkan di sebuah tempat lampu, tiba-tiba menyala dan dia kewalahan mematikannya.
Api merambat ke karpet dan lainnya, dan terus mengganas sampai menyentuh atap, sebagian besar penduduk bergegas mematikannya setelah gubernur Madinah ikut terjun, tetapi mereka tetap tidak bisa menghentikan kebakaran yang kian menjalar memakan hampir seluruh atap, bahkan mimbar Nabi Saw, pintu-pintu, tempat-tempat penyimpanan, beberapa tempat yang berpagar batas, dan kotak-kotak yang ada ikut terbakar.
Renovasi dimulai pada masa Khalifah Abbasiyah al-Mu’tashim Billah, tahun 655 H/1257 M, tetapi tak sampai selesai karena terjadi peperangan melawan Tartar yang berhasil menguasai Bagdad.
Kemudian renovasi diteruskan Sultan Mesir dan Yaman.
Adalah Sultan al-Dzahir Ruknu al-Dien Bibris (lahir pada tahun 620 H/1233 M, memerintah Mesir sejak 658 H sampai meninggal tahun 676 H) berperan besar dalam pembangunan ini, dengan merenovasi atap seperti sebelumnya (2 atap atas dan bawah).
Al-Qisthalani menyebutkan hikmah kejadian ini, sebagai kebesaran dan keagungan Allah pada masjid dan penduduknya, dan hikmah kejadian yang lebih tajam daripada nasihat-nasihat lisan.
Sumber : Sejarah Masjid Nabawi, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer
0 komentar:
Posting Komentar