Kembali ku lirik hari
Kubaca setiap jam bercerita, dan kuteliti detik-detik yang mengusik
Kucari makna dari setiap gerak dan kata
Apa yang harus kususun dan kutata
Kucoba berdiri didepan cermin hati, biar ku tahu biru putihnya diri
Ku usap telapak kaki, agar bisa memperkirakan mampunya langkahku
Kutakar cawan perasaan, jangan sampai meluap menerima sikap
Kupagar rumah khayalan, biar keinginan tidak mengajak jalan-jalan ke negeri harapan
Kujernihkan larutan pikiran, agar tidak kuyup mengartikan tingkah
Walau sudah kupersiapkan….
Dari penyadaran sampai keharusan
Dari setiap kemungkinan hingga kemampuan
Sepertinya khayalku terlanjur hanyut
Karam di telaga impian
Begitu kuatkah siraman prilakumu ?
Hingga merembes tembus ke kekosongan makna
Pengaruh dirimukah yang begitu kuat hingga merubah haluan ilusi ?
Atau diriku sendiri yang lemah, hingga tak kuasa berkata tidak
Atau pula tuntutan jiwa yang menghendakinya
Mungkin ……..
Aku harus belajar kepada burung-burung, agar bisa terbang dan dapat melihat luas indahnya aneka warna alam
Aku harus belajar kepada ikan, biar bisa menyelami hingga ke dasar bumi dan kupelajari rahasia-rahasia yang tersembunyi
Aku harus belajar sama binatang malam, biar bisa berjalan di kegelapan
Aku harus belajar bernyanyi kepada burung pagi, agar bisa menghibur diri tatkala sepi
Dan
Aku mau belajar kepada siapa saja yang mau mengajariku tentang dunia, tentang hidup, tentang apa saja yang dapat membuat damai dalam kedamaian
Maukah ….?
Yaa Rabb ……
Aku berlindung kepada Mu dari hati yang karam
……
.
dari 'catatan yang tak tersampaikan'
EAR Ciputat Jan’10
Profil
Ngobrol sama Ustadz Kampung
Buku Tamu
Link Sahabat
Terkadang kita dihadapkan pada perasaan, kesel, jengkel, rasa ga suka, benci, dendam dan segaala yang membuat hati dan pikiran jadi capek, kita ingin lepas dari perasaan itu, tapi sulit rasanya. Bagaimana kita bisa menikmati hidup jika perasaan itu masih ada ? ...Read more...
Sahabat Setia
Belajar ng-Blog ?...disini
Telaga Impian
Kamis, 25 Februari 2010bisa di akses juga di
Diposting oleh Unknown di Kamis, Februari 25, 2010
Label: Catatan Ence Abdurohim, Cinta, Impian, Kebun Syair dan Puisi, Telaga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ngobrol sama Ustadz Kampung
Cerita Keluarga Sahaja
Entri Populer
-
R aja Abdul Aziz dari keluarga Sa’ud pada tahun 1344 H/1925 M mengeluarkan surat keputusan yang memerintahkan untuk memperbaiki bagian-bagia...
-
Darul Arqam (Dar al-Arqam) “Dar al-Arqam” ialah nama rumah yang dinisbatkan kepada al-Arqam ibn Abi al-Arqam, yaitu sahabat Rasulullah Saw...
-
T erletak diantara Mina dan Arafah. Dinamakan dengan “Muzdalifah” karena manusia mendatanginya pada permulaan malam (atau tengah malam), at...
-
Pintu-pintu Masjidil Haram Ketika kaum Quraisyh masih menempati rumah-rumah di sekitar thawaf dekat Ka’bah, mereka sengaja membiarkan gang-g...
-
a. Lantai Dasar Bangunan ini tergolong ruangan utama yang digarap pada perluasan ini, luasnya 82.000 m persegi. Lantainya dihiasi dengan mar...
salam sobat
BalasHapusindah rangkaian kata2nya mas,,
telaga impian,,penuh pengharapan dan doa.
maaf ya mas ,,baru berkunjung lagi.
@ Nura : Salam kembali juga
BalasHapusGa apa-apa bu, sudah di kunjungi saja sudah senang bukan main, kalau lagi sibuk kan biasa.
salam juga untuk keluarga semua
salam sobat
BalasHapusberkunjung lagi,,membaca telaga impian,,
dari saya sekeluarga nitip salam juga untuk semua keluarga Tangerang ,Banten sini.
@ mba Nura : Senengnya di kunjungi terus
BalasHapusInsya Allah salamnya disampaikan.
makaih lho mba Nura, saya merasa semangat lagi kalau mba Nura kunjungi
salm u/ tanah haram