Pada mulanya kunci Ka’bah dipegang sendiri oleh Nabi Ismail as. Kemudian diwariskan kepada putranya Tsabit dan dieruskan kepada anak-anaknya. Lalu diberikan lagi kepada Jurhum, paman-pamannya dari garis ibu, sebelum akhirnya sampai kepada Khaza’ah, dan seterusnya hingga sampai ke tangan Qushai ibn Kilab, kakek keempat Nabi Saw.
Setelah pembebasan Kota Mekah pada tahun 8 H, Nabi Saw meminta kunci dari Utsman ibn Thalhah untuk membuka Ka’bah, lalu Beliau masuk kedalamnya dan tidak lama kemudian keluar.
Ketika keluar itu beliau bersabda “Ingatlah sesungguhnya setiap darah, harta dan perbuatan sewenang-wenang seperti pada masa Jahiliyyah adalah dibawah tanggungjawabku untuk mengurusnya, kecuali pekerjaan memberi minum orang yang sedang haji dan menjaga Ka’bah.
Sesungguhnya aku telah menetapkan keduanya untuk dikembalikan kepada berhak sebagaimana berlaku pada masa Jahiliyah.” Ucapan Nabi itu kemudian diikuti dengan turunnya Firman Allah Swt (“Sesungguhnya Allah telah menyuruh untuk menunaikn amanat kepada yang berhak atasnya.”). Rasulullah lalu memanggil Utsman ibn Thalhah dan mengembalikan kunci kepadanya, “ambillah ini wahai Bani Thalhah untuk selama-lamanya, sehingga tidak ada yang merebutnya kecuali orang zhalim.”
Menurut Ibn Katsir, banyak dari para mufassir menyebutkan bahwa ayat tersebut turun menyangkut Utsman ibn Thalhah, dan berdasarkan itu Kunci Ka’bah dikembalikan kepadanya oleh Nabi Saw. Setelah Utsman ibn Thalhah meninggal, kunci tersebut diberikan kepada anak pamannya (dari garis bapak) yaitu Syaibah dan diteruskan kepada anak-anaknya. Dari sinilah kemudian Kunci Ka’bah tersebut diwariskan secara turun temurun. Ucapan nabi Saw. mengenai ini juga mengisyaratkan adanya kesinambungan dan keabadian keturunan Bani Abi Thalhah. Serta keabadian tanggungjawab mereka mengurus dan menjaga Ka’bah sampai hari Kiamat.
Ini adalah bagian dari mu’ji’zat Nabi hingga sekarang. Sebab tugas merawat dan menjaga Ka’bah merupakan tugas paling besar dan mulia yang senantiasa diperebutkan oleh sang manusia, terutama para penguasa dan tokoh-tokoh masyarakat. Yang demikian itu tidak dikehendaki oleh sang Pemilik Jagat Raya ini, sehingga justru menyerahkannya kepada Bani Syaibah.
Kunci yang sampai sekarang turun temurun di tangan Bani Syaibah tersebut, mempunyai panjang 40 cm, dan disimpan dalam tas terbuat dari sutera yang dihias dengan emas murni, dan yang dibuat oleh pabrik kiswah setiap tahunnya. Diatasnya tertulis, (Surat An-Nisa ayat 58) sementara disisi lainnya tertera, “Amara bi shun’ihi Khadim al-Haramain al-Syarifain Fahd ibn Abdul Aziz alu sa’ud, hafizhohullah.” (dibuat atas perintah Penjaga Dua tanah suci Raja Fahd ibn Abdul Aziz dari keluarga Sa’ud semoga Allah melindunginya).
Gembok Pintu Ka’bah
Dibuat pada tahun 1399 H mengikuti bentuk gembok lama seperti pada masa Sultan Abdul Hamid al-Utsmani tahun 1309 H, dengan beberapa rancangan khusus yang disesuaikan dengan bentuk pintu baru.
Gembok ini [anjangnya 34 cm dengan lebar setiap sisinya 6 cm. Pada setiap sisi tertempel lempengan tembaga kuning berukuran 8 X 3 cm, tertulis diatasnya, “shuni’a fi ‘ahd Khalid ibn Abdul Aziz Ali Sa’ad sanah 1399 H” (dibuat pada masa pemerintahan Khalid ibn Abdul Aziz dari keluarga Sa’ad tahun 1399 H)
Sumber : Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer
Subhanallah ,postingan yg luarbia .saya jadi tahu tentang sejarah kunci ka,bah.makash sharingnya kang
BalasHapussubhanallah,aku baru mengetahuinya mas.
BalasHapusterima kasih membaginya disini ^_^
selamat siang,selamat beraktifitas
@Ateh : saya ahnya copy paste saja teh, (waktu itu ketika saya ke sana, merasa terbantu oleh dua buku : Sejarah Mekah dan Sejarah Madinah, makanya saya niatkan ibadah barangkali ini akan berguna juga untuk yang memerlukannya) Alhamdulillah kalau semuanya menjadi manfaat.
BalasHapushaturnuhun tos dilinggihan
@SenJa: Makasih bu dah mampir, kita saling membagi, salam u/ kel. semua
subhanallah ...ternyata ada kuncinya toh..
BalasHapus@ pak Willyo : Terimakasih pak sudah berkunjung, salam kenal, salam silaturahim
BalasHapussalam sobat
BalasHapuswah ternyata kuncinya seperti itu ya,,,
berbeda dengan kunci biasa kita lihat.
trims infonya mas,,
Good Information' Keep It Up friend n_n'
BalasHapussubechannaallah, aku ingin sekali ke mekah almukaromah dan madinah al munawaroh lagi ya allah. untuk memenuhi panggilanmu lagi ya allah amin
BalasHapusHayang teuing ka Baitullah....Iraha nya...ari niat mah tos aya....Rindu mani ka ubun-ubun, asa can smpurna ngislam mun can ka Mekkah.....
BalasHapus@ Kang Iman 'n Anonim
BalasHapusSok atuh abdi ngado'akeun pisan
tinggal niatna dimantepken terus
euh.... abdi ge hoyong deui ngalongok
salam Kang