
Renovasi kembali Ka'bah yang dilakukan oleh kaum Quraisy pada tahun 18 SH (sebelum Hijrah) memiliki keistimewaan tersendiri.
Diantaranya ialah karena meraka bersepakat agar proses renovasi ini hanya melibatkan orang-orang yang bersih, dan menolak bantuan apapun (termasuk bantuan dana) dari orang-orang yang berbuat keji, memakan harta riba, dan berbuat dzalim terhadap sesame. Disinilah letak keistimewaannya.
(Ket.Gambar -1: Perkiraan ukuran bangunan Ka'bah)
Selain itu, renovasi Kaum Quraisy ini berhasil meninggikan pintu utama Ka’bah, sekaligus menutup pintu belakang yang berhadap dengan pintu utama tersebut, untuk memudahkan siapa saja yang ingin masuk kedalamnya.
Disamping itu, mereka juga memberi atap Ka’bah (karena banyak yang masuk dari atas dan mencuri barang-barang berharga didalamnya), membuat saluran air diatas Hijir Ismail, serta meninggikan bangunan Ka'bah menjadi 8,64 m dari tinggi sebelumnya yang 4,32 m.
Namun, keistimewaan lain yang paling berharga dalam renovasi ini ialah, keikutsertaan Nabi Muhammad Saw. didalamnya, yaitu dengan memindahkan Hajar Aswad dan meletakkannya pada tempat semula.
Renovasi Ka’bah pada Tahun 1417 H

Selama kurang lebih 375 tahun sejak Ka'bah mengalami renovasi total pada tahun 1040 H, yaitu pada masa Sultan Murad al-Utsmani, tentu ia dihadapkan pada berbagai benturan iklim dan cuaca.
(Ket.Gambar-2 : Pergantian lantai Ka'bah dengan Marmer dingin)
Oleh karenanya, pada tahun 1417 H, Raja Fahd ibn Abdul Aziz memerintahkan untuk merenovasinya kembali secara total dan menyeluruh, yang meliputi penguatan pondasi, pembentukan kran dan saluran-saluran air, memplitur dinding luar Ka’bah, menambal lubang-lubang yang menganga diantara batu-batunya, termasuk mengganti atap Ka’bah dan menjadikannya dua atap.
Perusahaan Ben Laden lah yang mendapat tender menangani semua pekerjaan tersebut.Perkiraan hasil akhir
Tinggi Ka'bah : 14 m
Panjang dari arah Multazam : 12,84 m
Panjang dari arah Hijir Ismail : 11.28 m
Antara Rukun Yamani dan Hijir Ismail : 12,11 m
Antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad : 11,52
sumber : Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printers
Kang,Ben Laden dan Osama bin Laden ada hubungan tidak?
BalasHapus@salamblog : wah ga tau tuh, atau mungkin Ben Laden adalah Bapaknya Osama, he he he ....ngarang
BalasHapus