Mimbar Rasulullah SAW adalah tiga
tingkat, terbuat dari kayu yang diambil dari sebuah hutan di bagian Utara kota
Madinah. Pada tahun 8 H, Rasulullah SAW memakai mimbar ini, duduk pada bagian
yang paling atas, kakinya di tingkat ke dua.
Saat Abu Bakar ra menjadi
khalifah, beliau duduk di tingkat ke dua dan kakinya di bagian paling bawah.
Kemudian Umar ibn Khattab ra duduk di tingkat yang paling bawah dan kakinya
menyentuh lantai. Utsman ibn Affan ra, meniru cara duduk Umar selama 6 tahun,
kemudian nai ke atas, duduk pada posisi duduk Nabi SAW.
Pada saat Mu’awiyyah ra pergi
haji, beliau menambahkan beberapa tingkat pada mimbar Rasulullah SAW itu dan
yang asli diletakkan di bagian paling atas. Semuanya menjadi 9 tingkat dengan
tempat duduknya. Para khalifah berdiri di tingkat yang ke 7, yaitu tingkat pertama mimbar Rasulullah SAW,
kebiasaan ini terus berlanjut hingga terjadi kebakaran tahun 654 H/1256 M yang
sempat menyentuh mimbar ini.
Sejak saat itu, orang tak bisa
lagi duduk di tempat berkah tersebut. Sebagai gantinya dibuatlah mimbar oleh
penguasa Yaman, al-Mudzoffar tahun 656 H/1258 M, dan pada tahun 666 H/1268 M
diganti lagi dengan mimbar baru yang dikirim al-Dzahir Bibris. Dan kemudian
terjadi beberapa kali pergantian, yaitu pada tahun 797 H oleh Barquq, tahun 820
oleh al-Muayyad. Terbakar lagi pada tahun 886 H/1481 M.
Penduduk Madinah kemudian membuat
mimbar baru dari batu bata yang di cat kapur dan inipun kembali diganti oleh
Qayit Bay dengan mimbar dari Marmer tahun 888 H/1483 M.
Oleh Sultan Murad III, mimbar
marmer ini dibawa ke Kuba’ dan dikirim kubah baru tahun 998 H. Mimbar ini
sangat bagus dan rapi, terbuat dari marmer juga, tetapi luarnya dipoles emas
dan berbentuk ukiran. Bagian atasnya berbentuk kubah dengan empat tiang
penyangga. Diatas pintunya ada tulisan ayat al-Qur’an yang selalu nampak
seperti baru saja selesai disepuh emas.
Pemerintah Saudi mengecatnya
dengan air emas asli. Mimbar ini diletakkan persis pada posisi mimbar
Rasulullah SAW, sebelah Barat Mihrab Nabi SAW Berjumlah 12 tingkat (tangga),
tiga diluar pintu mimbar dan 9 tingkat berada di dalamnya.
Sumber : Sejarah Mekah, Dr. Muhammad
Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer
Maha Suci Allah yang memberikan Rasul Muhammad Sal Allahu alaihi wa sallam kepada hambaNya...
BalasHapusselalu terharu bila mengingat beliau.. #rindu Rasul...
Kerinduan yang indah dari para pecinta Allah dan Rasulnya
BalasHapusAhhh
jadi ikut terharu