Kebun Renungan

Kebun Renungan
Pola hidup dan pola pikir kita sekarang, akan sangat menentukan keadaan kita di masa datang. Harta, keangkuhan, keegoisan dan kesombongan, bila tak pandai mengelolanya hanya akan semakin merendahkan diri kita sendiri , Mari kita memanfaatkan waktu seefisien mungkin untuk kebaikan, jangan sampai kita menyadarinya di batas kemampuan. Sebuah renungan dari seorang sahaba. (Baca)

Sejarah Mekah

Sejarah Mekah
Ka'bah, Masjidil Haram, Mekkah Al-Mukarromah

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Ngobrol sama Ustadz Kampung
SHALAT KHUSYU, adalah suatu keadan yang setiap kita mendambakannya. Bisakah kita shalat khusyu? Ataukah hanya milik para Nabi atau 'alim ulama saja? Bagaimana caranya? Mungkin catatan ini bisa dijadikan bahan renungan. (Baca)

Buku Tamu

Belajar Menikmati Hidup

Terkadang kita dihadapkan pada perasaan, kesel, jengkel, rasa ga suka, benci, dendam dan segaala yang membuat hati dan pikiran jadi capek, kita ingin lepas dari perasaan itu, tapi sulit rasanya. Bagaimana kita bisa menikmati hidup jika perasaan itu masih ada ? ...Read more...

Sahabat Setia

Selamat datang di Rumah Sahaja, terimakasih atas kunjungan silaturahimnya

Mihrab Fathimah ra. dan Mihrab Hanafi (Sejarah Masjid Nabawi)

Sabtu, 21 Juli 2012


Mihrab Fathimah ra.

 
Mihrab Fathimah terletak di sepan mihrab Tahajjud dalam al-Maqshuroh (makam Rasul)
Sebuah bangunan berbentuk cekung, bermarmer seperti mihrab Nabawi.

Ibnu Hajar mengatakan, “Rumahnya (Fathimah ra.) sekarang dikelilingi oleh pagar,  di dalam itu ada sebuah mihrab di belakang kamar Nabi SAW".


Mihrab Hanafi (Mihrab Sulaiman)

Terletak di sebelah kanan orang yang berdiri di mihrab Nabawi (mihrab Nabi SAW), pada tiang ke tiga sebelah Barat mimbar.

Dahulu imamah Masjid Nabawi dipegang oleh madzhab Malikiyyah, kemudian pada awal abad ke 7 H ditunjuk Imam Syafi’i melalui perantara penguasa Mesir. Untuk shalat subuh Imam Syafi’I mengimami dahulu, baru Imam Malik, dan di empat waktu shalat lainnya Imam Malik yang lebih dahulu. Paroh kedua abad 9 H Tughon Syeikh membuat sebuah mihrab dan menetapkan seorang imam madzhab Hanafi, dan sejak saat itu kemudian mihrab ini dikenal dengan mihrab Hanafi.

Al-Sakhowi yang meninggal tahun 902 H, menjelaskan hal ini, dia mengatakan, “Dan bahwasanya setelah pembangunan mihrab ini tahun 806 H ditetapkanlah seorang imam bermadzhab Hanafi bernama al-Jamali Muhammad ibn Ibrahim ibn Ahmad al-Hanafi, dan sejak saat itu di mihrab inilah imam Hanafiyyah berdiri shalat".

Al-Samhudi wafat tahun 911 H, menyatakan bahwa imam madzhab Hanafi shalat 5 waktu setelah imim yang ada di mihrab Nabawi yaitu Syafi’i. Adapun shalat taroweh mereka laksanakan bersama-sama. Al-Barzanji berkomentar menguatkan perkataan al-Samhudi, “Kemudian keadaannya tetap berlanjut seperti itu sampai kedatangan penguasa Mesir Muhammad Ali Pasya, tahun 1229 H dalam rangka ziarah, dia menginginkan untuk lebih mengedepankan imamal-Hanafiyyah atas imam al-Syafi’iyyah, maka sejak saat itu dalam sehari semalam (untuk shalat lima waktu) imam berdiri di Mihrab Nabawi dan sehari semalam berikutnya di Mihrab Hanafi".

Tahun 1303 H/1885 M, Ali ibn Musa mengatakan bahwa jamaah yang pertama dan terbesar adalah orang-orang Hanafiyyah, kemudian baru Syafi’iyyah, kecuali subuh Syafi’iyyah dahulu, kemudian Malikiyyah dan terakhir Hanafiyyah dengan iqomat sendiri.

Mihrab Hanafi ini diperbaiki kembali oleh Sultan Sulaiman Khan, dihias dengan marmer putih dan hitam, dan mulai saat itu terkenal dengan Mihrab Sulaiman seperti yang tertera di tempat tersebut.

Barzanji mengingatkan bahwa tahun pembaruan yang benar, bukanlah 908 H seperti yang tertera, tetapi 928 H atau 938 H, sebab angka 2 atau 3-nya dijatuhkan penulis. Alasan Barzanji adalah, karena Sultan Sulaiman naik tahta tahun 926 H sepeninggal bapaknya. Pendapat ini juga dikuatkan oleh Haidar al-Madani.


Sumber : Sejarah Masjid Nabawi, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer

0 komentar:

Posting Komentar


TEH PANAS ternyata dapat memicu 'Kanker Kerongkongan'. Apakah anda salah satu penikmat teh panas? Catatan ini perlu untuk di simak. (Baca)

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Cerita Keluarga Sahaja

Entri Populer