“Sudahlah bu, tidak baik memaksakan
orang, kalaupun dia masih mau bekerja dengan hati yang terpaksa, ayah
yakin, hasil pekerjaannyapun akan tidak bagus”
“Iya… tapi kenapa sekarang, saat anak kita masih kecil, siapa yang menjaganya saat-saat kita bekerja?”
“Itu bisa kita bicarakan sama bu Parni tetangga sebelah, pasti dia mau untuk sementara menjaganya saat kita kerja, ayah yakin”
“Yaa sambil kita berusaha mencari lagi,
Jangan terlalu menggerutu dan memaki orang, apalagi menyalahkan
Tuhan,……… ssst jauhkanlah ah, ayah yakin Allah sedang membuat skenario
besar untuk mengarahkan kita menjadi lebih baik, asal kita sabar
menghadapinya dan tetap terus berusaha, lalu introspeksi diri agar tidak
terulang kembali, yakinkanlah ….ini pasti yang terbaik untuk kita”
“Kita harus sabar dan ikhlas menerimanya biar
pikiran kita tidak terkungkung benci dan dendam yang akan membutakan dan
menutup jalan keluar permasalahan …pasti ada hikmahnya dibalik semua
ini”
………..
Yaaah ……. Permasalahan keluarga memang tak ada habisnya, datang silih berganti, tapi disitulah dinamika hidup, proses pendewasaan untuk menjadi lebih baik lagi.
Yaaah ……. Permasalahan keluarga memang tak ada habisnya, datang silih berganti, tapi disitulah dinamika hidup, proses pendewasaan untuk menjadi lebih baik lagi.
Saat itu memang kami baru memiliki anak kecil masih
usia kurang lebih 3 bulanan, dan kami sedang mulai membangun rumah baru
yang agak besar sedikit dari yang sudah ada, ceritanya sih
mempersiapkan tempat untuk si kecil dengan menambah kamar, karena di
rumah yang sekarang kamarnya kurang……. He he maklum tipe 4-L (
kemana-mana, Lu Lagi Lu Lagi….). Kami berdua bekerja tiap hari Rabu dan
Jum’at, disamping ada usaha lain dibidang jasa. Saat itu kami
betul-betul membutuhkan sekali seorang pembantu rumah tangga (mohon
maaf) untuk menjaga anak kami terutama saat-saat kami bekerja, saat itu
juga kami lagi dihadapkan pada dana untuk menyelesaikan rumah baru yang
tidak sedikit menurut ukuran kami, sementara keadaan usaha lagi menurun.
Dengan sendirinya saya dituntut bekerja ekstra untuk menutupinya.
Hingga pada suatu malam saat terjaga , tak terasa
mengalir doa “Yaa Allah ….. kami sudah tak sanggup lagi menyelesaikan
rumah ini, Yaa Rojaq, Yaa Aziz ……… kuserahkan semuanya padaMu, Engkaulah
yang Maha Kuasa dan Engkaulah yang Maha Kaya dan Maha Pemberi
Rizqi, …… kabulkanlah Yaa Mujib”
Satu, dua, tiga minngu berlalu, belum juga dapat
pengganti, telepon sana sini, Tanya sana sini, titip sana sini, belum
juga dapat, membuat kami jadi ga enak oleh tetangga yang ketitipan si
kecil.
Seusai Shalat magrib istriku sedikit sumringah, ada sebaris kegembiraan di wajahnya.
Ternyata dia sudah menghubungi Kristin
(dulu pernah bekerja pada kami selama kurang lebih 3 tahun dan keluar
karena menikah dan ikut suami) dan Alhamdulillah dia bersedia membantu
kami sebelum ada pengganti.
Legalah sudah, sementara ada yang menjaga si kecil dan mengurus rumah. Syukur yang tak habis-habis kami panjatkan selalu. kamipun bekerja bisa lebih tenang lagi dan konsentrasi.
Alhamdulillah Yaa Rabb
Suatu hari suami Kristin datang, dan katanya ingin melihat rumah yang sedang dibangun, kamipun mengajaknya.
“Ga pasang tralis pak?” tanyanya
“Belum dulu Ton, kehabisan dana, …..”
memang rumah kami yang sekarang banyak jendelanya, bahkan tiga pintu
samping dan belakang juga pake pintu kaca, kalau dihitung2 membutuhkan
dana kurang lebih 10 sampai 13 jutaan lah untuk pembuatan trails. Bukan
saja Anton (suaminya Kristin) saja yang menyarankan untuk segera memakai
trails, para tetanggapun banyak yang menyarankannya, maklum di tempat
rumah baru ini belum banyak yang membangun, masih kavlingan kosong. Baru
ada 5 tetangga dibelakang rumah, apalagi bisik-bisik tetangga daerah
sini banyak ‘maling’ nya……..ihh takuuut…
“Sudah pak beli aja Travo Lasnya, nanti saya yang ngerjain kalau libur kerja dan ngajarin bapak ngelas” sarannya
Mendengar saran itu saya dan istri hanya bisa
melongo saja, tidak pernah ada ide kesana, iseng-iseng kamipun
menanyakan harga travo lasnya dan penunjang2 lainnya. Sampai dirumah
kamipun rembukan dan memutuskan untuk mencoba sarannya Anton..
Akhirnya dikerjakanlah ……. Alhamdulillah ….
Sayapun memperhatikan dengan seksama dan dalam
tempo yang sesingkat-singkatnya ( he he … kaya pembukaan UUD saja)
bagaimana caranya ‘NGLAS’, lalu mencobanya …. Wooow ……. Asyik juga …..
istriku selalu memberikan support, bahwa saya mampu.
Satu persatu , tralis jendela terpasang …. Walau agak mlentot (ga lurus) dikit, dimaklumi sendiri, maklum masih amatiran ….
Alhamdulillah ……. Semuanya terpasang , kami agak
bernafas lega, karena bisa mangkas dana lumayan besar, kami hanya
membeli travo las Rp. 1,3 jt lalu besi ukuran 6 dan 8 dan besi pipihnya
serta kelengkapan lain, dihitung2 habis 2 – 3 jt an lah
Yess…… (bisa jadi usaha sampingan nih…)
Terimakasih Yaa Allah ……… Engkau telah berikan kami jalan.
Tidak sampai disitu, karena plavon rumah tingginya 3,5 m dan tanahnya berada lebih
tinggi, ketika hujan tiba, air masuk lewat sela2 dan pintu2 kaca terbawa
angin yang cukup besar.
Dan Istri saya menyarankan untuk membuat 'kanopi'
agar air tidak merusak material kayu pintu dan jendela. Sayapun survey
sana sini melihat design kanopi punya orang. Tanpa basa-basi sayapun mencoba membuatnya.
Hasilnya….? .wooow……… saya tidak percaya bisa
melakukannya, akhirnya kami putuskan untuk membuat kanopi lagi di depan
pintu yang lain, ada 4 buah kanopi berukuran 3 X 4,m dan 1 buah ukuran
besar 5 X 7 m. kami hanya mengeluarkan dana Rp. 4 jt an (kalau
dikerjakan orang tinggal kali Rp 250-300 rb /meter nya ……. ? wooow )
Alhamdulillah …… terimakasih Yaa Robbi …….Engkaulah Yang Maha Merencanakan …….
Saya merunut kembali peristiwa kebelakang
Subahanallah …………..
Ketika hambanya dalam kesulitan dan berdoa memohon
pertolongan kemudahan dalam hidupnya, Dia memberikan jalan dari arah
yang tidak kita prediksi, bahkan cenderung tidak bisa kita terima (jika
kita tidak sabar dan ikhlas menerimanya). Dipulangkanlah pembatu kami yang
lama agar kami bisa tersambung silaturahim kembali dengan pembantu
lama. (padahal waktu itu saat2 kami membutuhkan sekali seorang yang membantu di rumah )
Inilah rencana Tuhan ……. Sungguh luar biasa …… yang
kadang kita mengurainya dengan penolakan hati hingga tidak terjangkau
maksud didalamnya.
Yaah …. Kadang kita lemah mencerna masalah……..
hanya dengan membersihkan hati dan terus berusaha, semuanya akan membuka
jalan-jalan kemudahan.
Dalam setiap masalah pasti ada hikmah, tinggal bagaimana kita mengurainya dan mengetahuinyalalu menyikapinya.
………………………..
Salam sabar dan ikhlas dan tetap berusaha
#Barangkali sahabat punya pengalaman menarik?
Mari saling berbagi....
#Barangkali sahabat punya pengalaman menarik?
Mari saling berbagi....
Rumah Sahaja
EAR Ciputat 2172012
0 komentar:
Posting Komentar