(Pesan dibalik Perjalanan)
.
“Ji…berikan saya oleh-oleh dari tanah suci yang akan berguna di dunia dan akhirat” Tanyaku pada tetangga satu jamaah mesjid sebelah rumah yang memang pada waktu itu belum begitu lama berangkat menunaikan rukun islam yg ke 5, tepatnya tahun 2005.
Sengaja saya sempatkan waktu khusus untuk menanyakan hal ini saat masih hangat-hangatnya energi tanah Haram
“Apa ya…”jawabnya sedikit berfikir,
“Mungkin Haji mempunyai pengalaman-pengalaman spiritual yang bisa saya ambil hikmahnya” tambahku
“Ooooh…” sepertinya dia mulai tertuju pada satu permasalahan .
Mulailah dia bercerita ….
“Ketika saya dan istri berada di tanah suci Mekah, kami banyak menyaksikan hal-hal
yang sering diceritakan para jamaah pada umumnya, ada yang kehilangan
sandal dalam sekejap, padahal beberapa detik ada disampingnya, ada suami
terpisah dengan istrinya dalam waktu yang lumayan lama, ada yang
mencari kamar tempat tinggalnya (Maktab) sudah seminggu keliling ga
ketemu, padahal ketika kami melihatnya kamarnya itu sering dia lewati,
dan banyak lagi yang lainnya …..itu cerita umum, mungkin boleh dikatakan
‘basi’.
“Tapi ada hal yang menarik dibalik kejadian tersebut, saya mengamatinya dengan segenap keingin tahuan”
“Apa tu Ji…”
“Setiap yang mengalami….katakanlah ‘Ujian’ seperti
tersebut diatas, lalu mereka menyadari inti permasalahan, lalu shalat 2
rakaat, dan Istigfar….mohon ampun kepada Allah, setelah itu apa yang
terjadi….?
“Apa tu Ji…”
“Subhanallah ….’c l e a r ‘…….permasalahan terselesaikan, terbukanya jalan keluar dari kesulitan”
“Maksudnya Ji…” tanyaku kurang mengerti
“Ya… mereka terlepas dari kesulitannya, dan
merekapun menemukan jalan keluarnya, yg kehilangan tiba-tiba menemukan
kembali barang yg hilangnya atau ada penggantinya dengan yg lebih baik ”
“Koq bisa secepat dan semudah itu Ji….?
“Sayapun mempunyai pertanyaan yg sama seperti itu,
setelah diamati ternyata setelah saya ngobrol-ngobrol dengan Ustadz
pembimbing waktu itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya,
diantaranya….: pertama , pengaruh energi Tanah Haram, kedua, pengakuan
atas kesalahan-kesalahan atau boleh dikatakan dosa-dosa yang pernah kita
lakukan ,disadari atau tanpa kita sadari, ketiga, mohon ampun kepada Allah atas semua dosa-dosa itu”
“Apakah kalau tiga unsur tersebut kita terapkan disini, hasilnya akan sama Ji ?”
“Bisa..”
“Maksudnya energi disini Ji ?”
“Energi disini adalah kekuatan positif dari lingkungan sekitar baik
dari tempat dan orang-orangnya yg meresonansi ke dalam diri kita
sehingga hati dan jiwa kita terimbas oleh Getaran-getaran positif yang terpancar dari orang-orang yg selalu dzikir dan
penuh keikhlasan, sehingga akan mempercepat penyadaran terhadap keadaan
diri, bayangkanlah berjuta-juta orang yg sedang menunaikan ibadah Haji
hatinya diliputi dengan keikhlasan yg total, penuh dengan
dzikir-dzikir, dan terlepas dari pikiran-pikiran yang mengarahkan kepada
duniawi, juga pengaruh Masjidil Haram yang penuh dengan pusaran energi
positif yg sudah berjalan sejak zaman Nabi Ibrahim As hingga kini,
menjadikan hati kita lembut dan penuh ketengan”
“Nah kalau disini, caranya gimana Ji ?”
“Dekat-dekatlah dengan orang saleh, sering
berkumpulah dengan mereka, niscaya kita akan terimbas oleh energi
positifnya mereka, coba saja bapak rasakan ketika kita berdekatan dengan
orang –orang saleh katakanlah seorang Ustadz atau Ulama, apa yg kita
rasakan ?”
“Rasanya tenang dan adem Ji”
“Nah sekarang bandingkan jika kita bersama seorang
buronan atau para pelaku maksiat… kita akan merasa tidak tenang dan
kalau kita terimbas energinya bisa-bisa kita akan ikut dalam
kemaksiatannya “
“Terus maksudnya yg kedua Ji…?
“Bila kita memperoleh suatu ujian, kesulitan atau
musibah, biasanya kita banyak menyalahkan orang lain, jarang langsung
koreksi kedalam diri kita sendiri, apa yg terjadi kini pada kita adalah
hasil dari apa yg telah kita perbuat sebelumnya dan ini relepan dengan
QS. Al-Zalzalah ayat 7 dan 8 bahwa sekecil apapun kebaikan dan keburukan
yg kita lakukan pasti akan ada balasannya.”
“Terus hubungannya dengan mohon ampun ?”
“Ya kalau kita sudah mengakui sebuah kesalahan (dosa) secepatnya
kita mohon ampun, bila yg berhubungan dengan Allah kita bisa langsung
memohon padaNya, bila ada sangkut pautnya dengan manusia kalau kita
mampu kita mohon maaf kepadanya, jika belum bisa kita akui kepada Allah
bahwa itu suatu kekeliruan dan kesalahan dan kita menyesalinya”
“Jadi kesimpulannya Ji…?
“Bila kita mengalami kesulitan, atau musibah, atau apapun dalam bentuk ujian, cepatlah kita Istigfar, mohon ampun kepada Allah, akuilah
semua itu karena kesalahan-kesalahan kita yang mungkin tanpa kita
menyadarinya, bila memungkinkan ikutilah dengan shalat sunnat dua
rakaat, Insya Allah….. Allah akan memberikan jalan keluar kepada kita
dari kesulitan itu dan diberikan ketenangan dalam menghadapinya”
“Waduh oleh-oleh yang berharga sekali ni Ji, terimakasih sekali nih”
“Jangan lupa, ini hanya sebuah pandangan saya sendiri dari
sedikit ilmu yang ada, mungkin ada yang lebih mampu lagi untuk
menterjemahkannya dengan jelas dan mudah dipahami apa yang pernah saya
alami ini, jika ada kebenaran dan manfaat yg sesuai dengan Al-Qur’an dan
Sunnah, semata datangnya dari Allah, dan bila ada kesalahan dan arah yg
salah itu dari kebodohan saya”
……..
Sayapun pergi pamit dengan segenggam ilmu yang sungguh luar biasa menurut saya.
Yaa Rabb ……… terimakasih Engkau telah menambahkan IlmuMu lewat hambaMu
Berikanlah kekuatan dan kesabaran serta petunjuk untuk mengamalkannya
Yaa Mujib …….. jadikanlah ibadah beliau Mabrur disisiMu
Amiiin …………
.
.
‘Rumah Sahaja’
EAR Ciputat Mei2010
0 komentar:
Posting Komentar