Sejarah berdirinya masjid ini bermula ketika Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wassalam memerintahkan sahabat Khalid bin Walid Rodiyallahu ‘Anhu pada hari penaklukan kota Makkah agar memasuki kota Makkah dari bagian bawah dan menancapkan benderanya pada rumah yang paling bawah.
Riwayat lain menyatakan bahwa Nabi Saw memerintahkan agar masuk dari ALLIIT (bagian bawah Makkah dari arah Jarwal) maka dilaksanakanlah oleh sahabat Kholid bin Walid, kemudian persis di tempat tertancapnya bendera inilah dibangun masjid ini.
Letaknya sekarang dikenal dengan perkampungan al-Bab di Bukit Rosam (dahulu Kudai, daerah ini dahulu merupakan pintu masuk kota Jeddah, setiap barang dagangan yang masuk melalui Jeddah harus diambil gambarnya, maka dikenallah tempat ini dengan nama perkampungan “ar-Rosam”, sedangkan perkampungan yang berada persis di pintu masuk kota Jeddah dinamakan perkampungan pintu “Horotul Bab” (ma’alim Makkah hal 229)) dan berada di ruas jalan yang dinamakan jalan Kholid bin Walid R.A.
Kemudian pada tahun 1957 M/1377 H masjid ini mengalami rehabilitasi dengan ditambah sebuah menara.
Sumber : Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer
Riwayat lain menyatakan bahwa Nabi Saw memerintahkan agar masuk dari ALLIIT (bagian bawah Makkah dari arah Jarwal) maka dilaksanakanlah oleh sahabat Kholid bin Walid, kemudian persis di tempat tertancapnya bendera inilah dibangun masjid ini.
Letaknya sekarang dikenal dengan perkampungan al-Bab di Bukit Rosam (dahulu Kudai, daerah ini dahulu merupakan pintu masuk kota Jeddah, setiap barang dagangan yang masuk melalui Jeddah harus diambil gambarnya, maka dikenallah tempat ini dengan nama perkampungan “ar-Rosam”, sedangkan perkampungan yang berada persis di pintu masuk kota Jeddah dinamakan perkampungan pintu “Horotul Bab” (ma’alim Makkah hal 229)) dan berada di ruas jalan yang dinamakan jalan Kholid bin Walid R.A.
Kemudian pada tahun 1957 M/1377 H masjid ini mengalami rehabilitasi dengan ditambah sebuah menara.
Sumber : Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer
0 komentar:
Posting Komentar