Dalam sunnah Nabi SAW hanya diajarkan bahwa mengusap dan mencium itu berlaku khusus untuk Hajar Aswad dan Rukun Yamani saja. Sementara untuk Maqam Ibrahim, keutamaan dan kemuliaannya ialah dengan menjadikannya sebagai tempat sebagai tempat shalat.
Oleh karena itu, mengusap dan mencium Maqam bukan merupakan bagian dari sunnah Nabi SAW., sehingga ketika Abdullah ibn Zubair melihat sekerumunan orang-orang yang sedang mengusap Maqam , beliau berkata : “Wahai orang-orang, kalian tidak diperintahkan untuk mengusapnya, tetapi diperintahkan untuk mengusapnya, tetapi diperintahkan untuk shalat padanya,”
Sedangkan Atha’ sendiri sangat membenci orang yang mengusap apalagi menciumnya.
Begitu juga diriwayatkan dari Qatadah, bahwa “Sesungguhnya orang-orang itu hanya diperintahkan untuk mengusapnya. Perlu ditekankan disini bahwa kebencian para ulama salaf dahulu terhadap orang-orang yang mengusap Maqam Ibrahim itu terjadi pada saat Maqam masih terbuka dan belum tertutup oleh apapun.
Jadi jika sekarang ia diletakkan dalam kotak kaca yang tertutup, maka mengusap dan menciumnya tentu lebih dibenci dan sangat tidak disukai.
Berikut ini jarak antara kotak Maqam Ibrahim dengan sudut-sudut Ka’bah
Dengan Hajar Aswad : 14,5 m
Dengan Rukun Syami : 14 m
Dengan Sudut Saluran air : 13,25 m
Dengan Ujung zam-zam : 12,05 m
Sumber : Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer
(dikutip langsung tanpa penambahan dan pengurangan)
makasih kang... mencerahkan!! jadi pengen kesono!!
BalasHapus@Kang Azmi : Insya Allah, kalau sudah pengen, biasanya pasti kesana
BalasHapussaya mendo'akannya mas
Terimakasih sudah meluangkan waktu mampir
salam dari Ciputat
doakan semoga orang tua saiia bisa berangkat tahun ini kang :) makasii masih mau mapir ke tempat saiia :)
BalasHapusInsya Allah kang :
BalasHapusAlhamdulillahirobbil 'alamiin
Yaa Rabb, berangkatkanlah orang tua sahabat saya Kang Genial, untuk pergi memenuhi panggilan-Mu ke Baitullah
Berilah beliau kemudahan, kelancaran, kesehatan dan kekuatan dalam mengurus semuanya
Luluskanlah permohonannya untuk berangkat Tahun ini
Yaa Mujib, kabulkanlah, Engkaulah yang Maha Mengabulkan
@Kang genial :
BalasHapusSaya seneng banget kang, kita bisa komunikasi lagi
salam bahagia kang