Kebun Renungan

Kebun Renungan
Pola hidup dan pola pikir kita sekarang, akan sangat menentukan keadaan kita di masa datang. Harta, keangkuhan, keegoisan dan kesombongan, bila tak pandai mengelolanya hanya akan semakin merendahkan diri kita sendiri , Mari kita memanfaatkan waktu seefisien mungkin untuk kebaikan, jangan sampai kita menyadarinya di batas kemampuan. Sebuah renungan dari seorang sahaba. (Baca)

Sejarah Mekah

Sejarah Mekah
Ka'bah, Masjidil Haram, Mekkah Al-Mukarromah

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Ngobrol sama Ustadz Kampung
SHALAT KHUSYU, adalah suatu keadan yang setiap kita mendambakannya. Bisakah kita shalat khusyu? Ataukah hanya milik para Nabi atau 'alim ulama saja? Bagaimana caranya? Mungkin catatan ini bisa dijadikan bahan renungan. (Baca)

Buku Tamu

Belajar Menikmati Hidup

Terkadang kita dihadapkan pada perasaan, kesel, jengkel, rasa ga suka, benci, dendam dan segaala yang membuat hati dan pikiran jadi capek, kita ingin lepas dari perasaan itu, tapi sulit rasanya. Bagaimana kita bisa menikmati hidup jika perasaan itu masih ada ? ...Read more...

Sahabat Setia

Selamat datang di Rumah Sahaja, terimakasih atas kunjungan silaturahimnya

Mengusap dan Mencium Maqam Ibrahim (Sejarah Mekah)

Minggu, 31 Oktober 2010

Dalam sunnah Nabi SAW hanya diajarkan bahwa mengusap dan mencium itu berlaku khusus untuk Hajar Aswad dan Rukun Yamani saja. Sementara untuk Maqam Ibrahim, keutamaan dan kemuliaannya ialah dengan menjadikannya sebagai tempat sebagai tempat shalat.

Oleh karena itu, mengusap dan mencium Maqam bukan merupakan bagian dari sunnah Nabi SAW., sehingga ketika Abdullah ibn Zubair melihat sekerumunan orang-orang yang sedang mengusap Maqam , beliau berkata : “Wahai orang-orang, kalian tidak diperintahkan untuk mengusapnya, tetapi diperintahkan untuk mengusapnya, tetapi diperintahkan untuk shalat padanya,”
Sedangkan Atha’ sendiri sangat membenci orang yang mengusap apalagi menciumnya.

Begitu juga diriwayatkan dari Qatadah, bahwa “Sesungguhnya orang-orang itu hanya diperintahkan untuk mengusapnya. Perlu ditekankan disini bahwa kebencian para ulama salaf dahulu terhadap orang-orang yang mengusap Maqam Ibrahim itu terjadi pada saat Maqam masih terbuka dan belum tertutup oleh apapun.

Jadi jika sekarang ia diletakkan dalam kotak kaca yang tertutup, maka mengusap dan menciumnya tentu lebih dibenci dan sangat tidak disukai.

Berikut ini jarak antara kotak Maqam Ibrahim dengan sudut-sudut Ka’bah

Dengan Hajar Aswad : 14,5 m
Dengan Rukun Syami : 14 m
Dengan Sudut Saluran air : 13,25 m
Dengan Ujung zam-zam : 12,05 m

Sumber : Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer
(dikutip langsung tanpa penambahan dan pengurangan)

5 komentar:

  1. makasih kang... mencerahkan!! jadi pengen kesono!!

    BalasHapus
  2. @Kang Azmi : Insya Allah, kalau sudah pengen, biasanya pasti kesana
    saya mendo'akannya mas
    Terimakasih sudah meluangkan waktu mampir
    salam dari Ciputat

    BalasHapus
  3. doakan semoga orang tua saiia bisa berangkat tahun ini kang :) makasii masih mau mapir ke tempat saiia :)

    BalasHapus
  4. Insya Allah kang :
    Alhamdulillahirobbil 'alamiin
    Yaa Rabb, berangkatkanlah orang tua sahabat saya Kang Genial, untuk pergi memenuhi panggilan-Mu ke Baitullah
    Berilah beliau kemudahan, kelancaran, kesehatan dan kekuatan dalam mengurus semuanya
    Luluskanlah permohonannya untuk berangkat Tahun ini
    Yaa Mujib, kabulkanlah, Engkaulah yang Maha Mengabulkan

    BalasHapus
  5. @Kang genial :
    Saya seneng banget kang, kita bisa komunikasi lagi
    salam bahagia kang

    BalasHapus


TEH PANAS ternyata dapat memicu 'Kanker Kerongkongan'. Apakah anda salah satu penikmat teh panas? Catatan ini perlu untuk di simak. (Baca)

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Cerita Keluarga Sahaja

Entri Populer