“Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW. telah mendapatkan Dzul Hulaifah sebagai miqat penduduk Madinah. Sedangkan untuk penduduk Syam (Syiria) di Juhfah ; penduduk Najd di Qarn al-Manazil ; penduduk Yaman di Yalamlam. Itulah tempat-tempat miqat bagi mereka dan bagi siapa saja yang meleqatinya untuk haji maupun umroh. Sedangkan selain dari itu, maka ihramnya ialah dari tempat tinggalnya, hingga penduduk Mekah pun ihramnya ialah dari Mekah itu sendiri.”
Dalam hadits lain diriwayatkan oleh Muslim disebutkan bahwa penduduk Iraq miqatnya dari Dzat ‘Iraq.
Berikut table perkiraan jarak dari Mekah ke tempat-tempat Miqat :
- Qarn al-Manazil : 80 km
- Dzat ‘Iraq : 90 km
- Yalamlam : 130 km
- Juhfah : 187 km
- Dzul Hulaifah : 410 km
DZUL HULAIFAH (Bir Ali)
Sumber : Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer
- Yalamlam : 130 km
- Juhfah : 187 km
- Dzul Hulaifah : 410 km
DZUL HULAIFAH (Bir Ali)
Disebut juga “Abyar ‘Ali (Bir Ali), yaitu miqatnya penduduk Madinah dan siapa saja yang melewati arahnya. Terletak sebelah utara Mekah sekitar 410 km, dan kurang lebih 10 km dari Masjid Nabawi. Di sana terdapat masjid yang dinamakan dengan “Masjid Dzul Hulaifah” atau Masjid Miqat” atau “Masjid Syajarah” (Masjid Pohon)
Diriwayatkan dalam sebuah Hadits bahwa Rasulullah SAW. Jika hendak pergi ke Mekah (dari Madinah), beliau menyempatkan shalat di Masjid Syajarah. Masjid tersebut mengalami Renovasi pada masa Raja Fahd. Menelan biaya kurang lebih RS 200 juta, dengan luas keseluruhan mencapai 90.000 meter persegi dan daya tampungnya sekitar 5000 jamaah. Tinggi menara 64 m dan kubahnya 28 meter persegi.
Sumber : Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer
0 komentar:
Posting Komentar