Kebun Renungan

Kebun Renungan
Pola hidup dan pola pikir kita sekarang, akan sangat menentukan keadaan kita di masa datang. Harta, keangkuhan, keegoisan dan kesombongan, bila tak pandai mengelolanya hanya akan semakin merendahkan diri kita sendiri , Mari kita memanfaatkan waktu seefisien mungkin untuk kebaikan, jangan sampai kita menyadarinya di batas kemampuan. Sebuah renungan dari seorang sahaba. (Baca)

Sejarah Mekah

Sejarah Mekah
Ka'bah, Masjidil Haram, Mekkah Al-Mukarromah

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Ngobrol sama Ustadz Kampung
SHALAT KHUSYU, adalah suatu keadan yang setiap kita mendambakannya. Bisakah kita shalat khusyu? Ataukah hanya milik para Nabi atau 'alim ulama saja? Bagaimana caranya? Mungkin catatan ini bisa dijadikan bahan renungan. (Baca)

Buku Tamu

Belajar Menikmati Hidup

Terkadang kita dihadapkan pada perasaan, kesel, jengkel, rasa ga suka, benci, dendam dan segaala yang membuat hati dan pikiran jadi capek, kita ingin lepas dari perasaan itu, tapi sulit rasanya. Bagaimana kita bisa menikmati hidup jika perasaan itu masih ada ? ...Read more...

Sahabat Setia

Selamat datang di Rumah Sahaja, terimakasih atas kunjungan silaturahimnya

Meraih Ampunan Allah

Jumat, 24 Juli 2009

Faktor-faktor Untuk Meraih Ampunan Allah


Untuk meraih ampunan Allah Azza wa Jalla, ada dua hal yang perlu kita perhatikan :


Pertama : TOBAT
Imam Al Gazali dalam bukunya Minhajul Abidin menjelaskan bahwa tobat adalah WAJIB bagi kita orang-orang yang beribadah, ada 2 hal penyebabnya :

1. AGAR KITA TAAT. sebab :
• Perbuatan dosa menghalangi perbuatan taat, ketauhidan, khidmat kepada Allah dan menghalangi kita untuk berbuat kebajikan.
• Terus menerus berbuat dosa, akan membuat hati menjadi hitam, kelam dan keras, tidak ada kebersihan dan kejernihan, akan hilang keikhlasan dan senang beribadah (jika Allah tidak memberikan Rahmat, maka hati yang demikian itu akan menjerumuskan kita kedalam kekufuran dan kecelakaan). NAUDZUBILLAH ......!!!



2. AGAR IBADAH DITERIMA ALLAH SWT. karena tobat merupakan inti dasar untuk diterimanya ibadah. Bagaimana akan menjadi baik bila kita bermunajat dan berdoa serta memuji Tuhan, sedangkan Tuhan murka kepada kita dikarenakan kita masih mengerjakan sesuatu yang dilarang Nya, kita masih sering melanggar hak-hak Nya.

Seorang Ustadz muda dari Mesir yaitu Amru Khalid mengatakan bahwa :
TOBAT berarti 'KEMBALI', Sebuah perasaan takut kepada Allah SWT yang mendorong seorang hamba untuk kembali kepadaNya. Tobat juga bisa berarti PENYUCIAN DIRI dari segala dosa dan maksiat, lalu kembali kepada Allah dengan segala kesadaran.
Tobat harus diiringi pemahaman serta mengevaluasi kedudukan diri dihadapan Allah swt.

PEMAHAMAN YANG BERKEMBANG !!
• Tobat hanya perlu dilakukan bagi pelaku dosa besar.
• Tobat hanya untuk perbuatan-perbuatan haram.
AKIBATNYA...... ! Kita jadi malas bertobat “ untuk apa bertobat, saya kan tidak melakukan dosa besar “

PERLU DIPERHATIKAN !!
• TOBAT merupakan tugas MULTI tingkatan, artinya tobat itu berlaku disemua TINGKAT KEIMANAN, Ahli maksiat perlu tobat, pelaku dosa besar perlu tobat, pecandu dosa kecil perlu tobat, bahkan orang yang bertobatpun perlu memperbaharui tobatnya. kesimpulan : SETIAP ORANG PERLU TOBAT.
• TOBAT adalah suatu kewajiban yang tidak tuntas dengan hanya dilakukan sekali saja, ia harus dilaksanakan berulang-ulang dan terus menerus secara konsisten karena kita tidak akan luput dari kesalahan.

MENGAPA KITA BERTOBAT ?
Ketika jiwa kita merasakan urgensi tobat, maka kita harus mengerti garis start nya, untuk memulainya kita harus memahami kedudukan kita dihadapan Allah.
• Berapa banyak kita melanggar Hak-hak Allah Swt, berapa banyak kita meninggalkan kewajiban-kewajiban yang digariskan Allah Swt.
• Kita harus senantiasa mengoreksi amalan kita.
- Kapan terakhir kali kita menangis dihadapan Allah Swt. ?
- Kapan terakhir kali kita bersujud dengan harap dan takut ?
- Kapan terakhir kali kita merasakan kebesarannya ?
- Kapan terakhir kali kita bangun di 1/3 malam ?

Mari kita cermati amalan-amalan kita :
Bukanlah mengakhirkan shalat itu dosa besar ? Bukankah mengumpulkan dua shalat dalam suatu waktu tanpa udzur itu dosa besar ? bukankah melaksanakan shalat dhuhur disaat shalat ashar tiba, shalat ashar disaat maghrib tiba, dan seterusnya ........, bukankah itu dosa besar ?
Nabi Saw. bersabda :
“ Barang siapa yang mengumpulkan antara kedua shalat dengan tanpa udzur, maka ia telah mendatangi pintudari pintu-pintu dosa besar “ ( HR. At-Turmudzi dan Al Hakim)

Firman Allah dalam QS.Al Maauun : 4 & 5
Artinya : “ Maka KECELAKAAN lah bagi orang yang melakukan shalat, ( yaitu) Mereka yang LALAI dalam shalatnya.”

Ibnu Abbas Ra. berkata “ Mereka yang melalaikan shalat itu adalah orang yang mengakhirkan dari waktunya.”
Dengan segala keadaan yang kita miliki, kita punya potensi untuk bermaksiat, ini sesuai dengan fitrah kita, tetapi kita ditakdirkan dengan maksiat itu untuk mengenal Allah Swt.
Bukan sebuah aib bila kita datang kepada AllahSwt. dengan berjuta maksiat, namun sebuah AIB bila kita datang kepada Allah Swt. tanpa mengenal Nya.

Orang lalai lebih buruk dari orang berbuat maksiat
Memang mereka berada dilingkungan yang jauh dari maksiat, tapi masalahnya mereka sedang lalai, lalai dari Allah Swt., dan sibuk oleh harta dunia, memang tidak melakukan perbuatan haram, tetapi siang malam dunia saja urusannya.
Orang bermaksiat akan lebih mudah bertobat , bila saatnya tiba, langsung akan menyadari dosanya sehingga menyalahkan diri sendiri lalu bertobat.
Sedangkan orang lalai tidak akan mencela dosanya, bahkan dia akan terus berbuat lalai hingga ajalnya. Makanya setan tidak akan pernah akan menggoda orang lalai dengan maksiat KARENA itu hanya akan menyadarkannya dari kelalaian.

Ketika usia 14 atau 15 tahun kita melakukan dosa tertentu, tatkala semakin dewasa menginjak usia 20 tahun selalu durhaka sama orang tua, tapi menginjak usia 30 tahun kita tidak lagi durhaka pada orang tua, 15 tahun kita menghentikan dosa dengan cara seperti itu. Apakah dosa telah diampuni, dihapus atau dilenyapkan untuk selamanya ? Benar kita telah menghentikan dosa, tetapi sudahkah kita bertobat ? Jika BELUM, berarti kita belum diampuni.

PERINGATAN..........!!
DOSA hanya akan diampuni dengan TOBAT, mesti kita telah menghentikan, kita harus bertobat.
Jika berzina, lalu kita berhenti karena takut kena penyakit, atau menikah, sudahkah dosa kita diampuni ? BELUM .........!!!!, selama kita belum bertobat.
Bertobatlah dari dosa-dosa yang telah kita lupa bahwa kita pernah melakukannya.

Perhatikan QS. Al Mujaadilah : 6
Artinya : Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.

Tobat memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi :
1. MENYESAL dengan dosa yang pernah dilakukan.
2. BERHENTI dari melakukan sesuatu yang mendatangkan dosa.
3. BERJANJI/BERTEKAD tidak akan mengulanginya lagi
Untuk dosa yang telah lalu kita MENYESAL, yang sekarang kita HENTIKAN, adapun dalam kehidupan mendatang kita BERTEKAD kuat untuk tidak mengulanginya lagi.

Tentang keutamaan bertobat , banyak disebutkan ayat-ayat Al-Qur’an, diantaranya :
QS. An-Nur (24): 31

Artinya : ” .... dan BERTOBAT lah kamu sekalian kepada ALLAH, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung. “

QS. An Nisaa (4) : 146
Artinya : Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.

Hadist-hadist yang menjelaskan tentang keutamaan tobat juga sangat banyak, diantaranya yang diriwayatkan oleh Muslim :
“ Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya diwaktu malam, agar orang yang berdosa disiang hari ber-TOBAT, dan membentangkan tangan-Nya di waktu siang hari, agar rang yang berdosa dimalam hari ber-TOBAT, yang demikian itu hingga matahari terbit dari barat.
Mecermati ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist-hadist Rosulullah Saw, menegaskan bahwa Dia (Allah) adalah Dzat Yang Maha Penerima TOBAT.
Kenyataan ini sungguh merupakan suatu kesempatan yang amat luas bagi manusia untuk segera bertobat kepada Nya, setra melakukan perbaikan dalam hidup yang dijalani.

QS. Al-Baqarah (2) : 160
Artinya : kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

PERMASALAHAN YANG ADA :
Kita sudah tau kalau itu sebuah dosa, tapi tidak merasa berdosa, kita selalu menganggap yang terjadi adalah hal yang biasa, dan masih berat untuk meninggalkan karena cintanya, karena tidak adanya rasa takut kepada Allah.

SOLUSI :
• Mempelajari Ilmunya
• Membatasi aktifitas dalam lingkungan maksiat ( kalau bisa menjauhinya)
• Banyak bergaul dengan orang-orang shaleh
• Banyak mengingat mati
• Banyak bertafakur
• Selalu ingat Allah, Rasulullah saja 100 X setiap hari memohon Ampun

Kedua : MEMAAFKAN ORANG LAIN

Jika kita ingin segala kesalahan dan dosa kita diampuni Allah, kita harus memulainya dari diri kita sendiri. kita maafkan kesalahan yang pernah dilakukan orang lain terhadap kita. Allah Ta’ala berfirman :

QS. An Nur : 22

Artinya : “ ....... Dan hendaklah mereka mema`afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Mari kita memaafkan kesalahan orang lain sekarang juga agar Allah memaafkan kesalahan kita.

Saat malam Lalilatul Qadar tiba, Sayyidina Umar ibnul Khaththab berkata : “ Ya Allah, semua kesalahan yang pernah dilakukan orang terhadapku, pada hari ini telah aku maafkan.” artinya semua kesalahan yang pernah dilakukan orang terhadap beliau telah beliau maafkan.

Imam Ahmad bin Hambal pernah disiksa, dicambuk dan dimasukan kedalam penjara, tapi meskipun demikian ia tetap memaafkan orang yang pernah menyiksanya, SUBHANALLAH !!

ROSULULLAH SAW bersabda :

“ Dihari kiamat nanti, ada dua orang dari umatku duduk bersila, yang satu berkata,
‘Ya Allah, ambilkan padaku kebajikan orang yang pernah melakukan kedzaliman terhadap diriku ‘
Lantas Allah Ta’ala berfirman kepada yang lain ;
‘ Berikan kebajikanmu kepada saudaramu atas kezaliman yang pernah engkau perbuat.’
‘ Ya Allah, kebajikanku telah habis.’ jawabnya
Allah ta’ala lalu berfirman kepada orang pertama,
‘ Kebajikannya telah habis.’
Dia lantas berkata, ‘ Ya Allah, berikan keburukanku kepadanya.’
Allah ta’ala berfirman kepadanya (orang pertama)
‘ Apakah kamu menginginkan sesuatu yang lebih baik dari itu ?’
‘ Apa itu.’
Allah Ta’ala berfirman, ‘ Angkatlah kepalamu, dan perhatikan apa yang engkau lihat.’
Lantas ia mengangkat kepalanya dan melihat istana yang terbuat dari emas dan permata yang belum pernah dilihatnya,
‘ Ya Allah, kepunyaan siapa istana itu.? Apakah istana itu kepunyaan seorang raja ? Apakah istana yang megah ini kepunyaan seorang nabi ? Ataukah ia kepunyaan orang yang syahid di jalan Allah.?
Allah Ta’ala berfirman, ‘ istana ini adalah kepunyaan orang yang mempunyai kebaikan yang cukup.’
‘ Siapa orang yang memiliki kebaikan yang cukup itu ?’ tanyanya penasaran
‘ Engkau yang memilikinya.’
‘ Bagaimana mungkin aku memilikinya.’
Allah Ta’ala menjawab,
‘ yaitu dengan MAAF yang engkau berikan kepada saudaramu.’
‘ kalau begitu, aku maafkan semua kesalahannya, Ya Allah. Aku telah memaafkan semua kesalahannya,’ sahut orang pertama.
Lantas Allah berfirman kepadanya,
‘ Ambillah tangan saudaramu, dan masuklah kalian berdua ke dalam SURGA.”

SUBHANALLAH .............
Maukah kita masuk SURGA..................... ?
• Mari kita saling memaafkan, bersihkan hati kita dari rasa iri, benci dan dendam kepada sesama, sebersih-bersihnya, dan semoga Allah mengampuni segala kesalahan kita, Amiiiin.............
• Jangan tunda-tunda untuk bertobat, ingat !!! ajal selalu mengintai kita.
• Jadikanlah tobat sebagai penyempurna ibadah kita.
SUDAHKAH HARI INI KITA BERTOBAT .............?

Tangerang-Banten, EAR
sumber :
- Al-Quran Al-Karim
- MINHAJUL ABIDIN, Al-Gazali
- ISLAHUL QULUB, Amru Khalid, Penerbit Areej


5 komentar:

  1. wa'alaikum salam...

    asal bukan tobat sambe ajja iia kan kang :(
    heheheh.. terimakasih atas kunjungannya kang ke tempat saiia yang penuh dosa itu :(

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah ... kata orang sunda mah suprise , kedatangan si akang ini. makasih banyak dah comment, ga apa-apa kang tobat sambel juga, berarti minial pernah tobat, tinggal jangan bosen2 aja, sambil menemukan yang sebenarnya.
    salam u/ kel. semua

    BalasHapus
  3. Bagaimana cara bertobat yang benar, apa cukup hanya dalam hati menyesal lalu menghentikan perbuatan dosa yang dilakukan dan berjanji dan berniat tidak mengulangi lagi? Atau harus disertai sholat sunat taubat setiap kali kita bertobat yang mungkin dalam sehari bisa berkali-kali karena ingat dosa masa lalu?
    Terima kasih.

    BalasHapus
  4. @ Anonim ......
    Kalu melihat pendapat para ulama, syarat yang mendesak hanya ada 3, seperti tertulis diatas (tidak tercantum/diikutsertakan shalat tobat), namun alangkah lebih baiknya bila pengakuan dan janji itu kita ucapkan disaat-saat dimana kita lebih merasa dekat dengan Allah (penerima tobat), karena shalat adalah salah satu bentuk ibadah dimana sejatinya kita sedang bercengkrama, berkomunikasi dengan yang Maha penerima tobat itu sendiri.
    menurut hemat saya, tidak usah berkali-kali, kecuali kita mempunyai banyak waktu dan tidak mengganggu aktifitas ibadah lainnya yang juga sangat kita perlukan (seperti, mencari nafkah, mendidik anak, dll)
    Shalat juga mempunyai moment2 tertentu untuk kita menyampaikan segala permohonan dan keluhan (spt: tatkala i'tidal, sujud, diantara dua sujud, dan sesudah bacaan tahiyat akhir)
    Wallahu a'lam bissawab ...
    terimakasih telah berkunjung, salam ukhuwah

    BalasHapus


TEH PANAS ternyata dapat memicu 'Kanker Kerongkongan'. Apakah anda salah satu penikmat teh panas? Catatan ini perlu untuk di simak. (Baca)

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Cerita Keluarga Sahaja

Entri Populer