Kebun Renungan

Kebun Renungan
Pola hidup dan pola pikir kita sekarang, akan sangat menentukan keadaan kita di masa datang. Harta, keangkuhan, keegoisan dan kesombongan, bila tak pandai mengelolanya hanya akan semakin merendahkan diri kita sendiri , Mari kita memanfaatkan waktu seefisien mungkin untuk kebaikan, jangan sampai kita menyadarinya di batas kemampuan. Sebuah renungan dari seorang sahaba. (Baca)

Sejarah Mekah

Sejarah Mekah
Ka'bah, Masjidil Haram, Mekkah Al-Mukarromah

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Ngobrol sama Ustadz Kampung
SHALAT KHUSYU, adalah suatu keadan yang setiap kita mendambakannya. Bisakah kita shalat khusyu? Ataukah hanya milik para Nabi atau 'alim ulama saja? Bagaimana caranya? Mungkin catatan ini bisa dijadikan bahan renungan. (Baca)

Buku Tamu

Belajar Menikmati Hidup

Terkadang kita dihadapkan pada perasaan, kesel, jengkel, rasa ga suka, benci, dendam dan segaala yang membuat hati dan pikiran jadi capek, kita ingin lepas dari perasaan itu, tapi sulit rasanya. Bagaimana kita bisa menikmati hidup jika perasaan itu masih ada ? ...Read more...

Sahabat Setia

Selamat datang di Rumah Sahaja, terimakasih atas kunjungan silaturahimnya

Al-Hudaibiyyah (Sejarah Mekah)

Selasa, 30 Juni 2009


Hudaibiyyah berada diluar batas tanah suci, yaitu jalan antara Mekah dan Jeddah lama. Sekarang dikenal dengan Al-Syumaisi, yaitu yang dinisbatkan kepada nama “Sumur Syumais” (bi’r syumais) sebagaimana disebutkan oleh Al-Fasi (wafat 832 H). Terdapat juga sebuah masjid baru yang jaraknya dari Masjidil Haram kira-kira 24 km, atau 2 km dari batas tanah suci. Sebab jarak antara Masjidil Haram dengan batas tanah suci tersebut ialah 22 km. Disebelahnya ada bekas bangunan masjid kuna yang dibangun dengan batu hitam dan plester semen.



Hudaibiyyah merupakan tempat para sahabay melakukan bai’at (janji setia) kepada Rasulullah untuk memerangi kafir Quraisy, yaitu yang dikenal dengan sebutan Bai’at al-Ridwan pada tahun 6 H. Ceritanya, pada tahun tersebut Rasulullah dan para sahabat hendak ke Mekah untuk menunaikan umrah, dan ketika sampai di Hdaibiyyah, kaum kafir Quraisy mencegahnya. Rasulullah lalu mengutus Utsman ibn Affan ra untuk berunding dengan mereka. Setelah lama ditunggu-tunggu tidak juga kembali, tersiarlah kabar bahwa Utsman mati terbunuh sebingga menyebabkan para sahabat marah dan membai’at Rasulullah untuk memerangi Quraisy.

Saat itu pula turun dua ayat, yaitu ayat 10 dan 18 dari surat Al-Fath. (“Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah diatas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar”) Qs. Al-Fath 48:10, (“Sesungguhnya Allah telah ridla terhadap orang-orang mu’min ketika berjanji setia kepadamu dibawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dihati mereka, lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)”) Qs. Al-Fath 48:18.

Tidak beberapa lama setelah itu, Utsman pun kembali kepada Rasulullah dengan selamat. Utsman lalu memperlihatkan proposal perjanjian gencatan senjata dari kafir Quraisy kepada Rasulullah. Sehingga perjanjian itu (shulh al-Hudaibiyyah). Kemudian, Rasulullah dan para sahabat pun kembali ke Madinah. Ditengah perjalanan itulah, melalui perantara Malaikat Jibril, Allah menurunkan firman-Nya : (“Sesungguhnya kami telah memberikan kepada kamu kemenangan yang nyata. Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosa yang telah lalu dan yang akan dating serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus. Dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak). Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mu’min supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah lah tentara langit dan bumi dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Supaya Dia memasukkan orang-orang mu’min laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya dan supaya Dia menutupi kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar disisi Allah.”) Qs. Al-Fath 48:1-5.

Ada pula kisah menarik mengenai mu’jizat Nabi Saw. yaitu keluarnya air dari jari-jari tangan Beliau. Sebagaimana diriwayatkan oleh Jabir, ia berkata bahwa saat di Hudaibiyyah, orang-orang merasa kehausan, sedangkan bersama Nabi ada ember kecil berisi air, dimana Nabi berwudlu dengannya. Sambil- terisak-isak, orang-orang berkerumun disekeliling Nabi. “Kalian kenapa?” kata Nabi.”Kami tidak punya air untuk wudlu maupun untuk minum, kecuali yang ada pada Anda (Nabi).” Lalu Beliau meletakkan tanagannya di ember kecil tersebut, dan mengalirlah air dari ujung-ujung cari Beliau layaknya mata air, kemudian kami minum dan berwudlu dengannya. Lalu saya (jabir) katakana pada mereka,”berapa umlah kalian?” dan dijawab oleh seseorang,” Andaikata ada seratus ribu orangpun, masih cukup, sementara kami hanya 115 orang

Sumber : Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer

2 komentar:

  1. Gampangna mah, Meta Tag ditunda luhuren ieu we.

    <b:skin><![CDATA[/*

    Kode ieu aya di awal-awal script.

    BalasHapus


TEH PANAS ternyata dapat memicu 'Kanker Kerongkongan'. Apakah anda salah satu penikmat teh panas? Catatan ini perlu untuk di simak. (Baca)

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Cerita Keluarga Sahaja

Entri Populer