Menara Utama (Sejarah Masjid Nabawi)

Terletak di Tenggara, sejak dibangun bentuknya masih asli sebelum tersambar petir dan jatuh pada saat kebakaran Masjid yang kedua, dan kemudian dibangun kembali oleh Qayit Bay pada tahun 892 H/1486 M.

Karena keindahannya, pada masa al-Majidiyyah tetap dibiarkan, pintunya saja diperbaharui dengan ukiran marmer merah, sekarang pintunya di Masjid sebelah Barat. Tahun 1402 dan 1411 H banyak mengalami perbaikan.

Menara Bab al-Salam

Terletak di barat Daya Masjid, dahulu dekat dengan rumah Marwan, ketika Sulaiman ibn Abd al-Malik pergi haji, seorang muadzin mengumandangkan adzan di menara tersebut dan posisinya berada di atas Sulaiman yang sedang berada di rumah Marwan, maka menara dimaksud dihancurkan dan menjadi tiga buah saja, sampai tahun 706 H.

Sultan al-Nasir Muhammad ibn Qalawun, memerintahkan dibangun menara yang keempat menurut al-Samhudi setinggi 95  depa (±45 m)

Sekarang  pintunya adalah sebelah kanan orang yang masuk melalui Bab al-Salam. Tahun 1402 dan 1411 H banyak mengalami perbaikan.

Sumber : Buku Sejarah Masjid Nabawi, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer