Terletak di belakang Abu Sufyan. Inilah rumah dimana Nabi Saw. tinggal bersama istrinya, Khadijah ra. Di sanalah tempat kelahiran putrid-putri Nabi Saw, tempat wafatnya Khadijah ra serta tempat turunnya wahyu secara berulang-ulang. Rasulullah Saw tinggal disana hingga kaum Quraisy memblokade untuk membunuhnya. Maka turunlah wahyu dan mu’jizat dari Allah Swt yaitu keberhasilan Nabi keluar rumah karena debu bertaburan menutupi kepala orang-orang Quraisy sehingga tidak melihat kepergian Nabi Saw.
Sumber : Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer
(“Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat”) (Qs. Yasin/36:9)
Sementara itu, Ali ra. lah orang yang tidur di ranjang Rasulullah Saw menggantikan beliau yang berhijrah ke Madinah dengan ditemani Abu Bakar ra. Berkenaan dengan peristiwa ini, Allah Swt mengatakan dalam al-Qur’an, (“Dan (ingatlah) ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya) (Qs. Al-Anfal/8:30)
Kemudian setelah dibeli olah Muawiyah, ia menjadikannya sebagai masjid dan memugarnya kembali dengan bangunan baru, serta dibuatkan pintu tembus ke rumah Abu Sufyan. Bangunan tersebut mengalami perbaikan terus menerus, dan pada tahun 1379 H bangunan tersebut diubah menjadi bangunan madrasah untuk putri atas sponsor dana dari Abbas al-Qatthan. Hingga akhirnya dipugar kembali dalam rangka perluasan Masjidil Haram pada tahun 1385 H.
Sumber : Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer
0 komentar:
Posting Komentar