Kebun Renungan

Kebun Renungan
Pola hidup dan pola pikir kita sekarang, akan sangat menentukan keadaan kita di masa datang. Harta, keangkuhan, keegoisan dan kesombongan, bila tak pandai mengelolanya hanya akan semakin merendahkan diri kita sendiri , Mari kita memanfaatkan waktu seefisien mungkin untuk kebaikan, jangan sampai kita menyadarinya di batas kemampuan. Sebuah renungan dari seorang sahaba. (Baca)

Sejarah Mekah

Sejarah Mekah
Ka'bah, Masjidil Haram, Mekkah Al-Mukarromah

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Ngobrol sama Ustadz Kampung
SHALAT KHUSYU, adalah suatu keadan yang setiap kita mendambakannya. Bisakah kita shalat khusyu? Ataukah hanya milik para Nabi atau 'alim ulama saja? Bagaimana caranya? Mungkin catatan ini bisa dijadikan bahan renungan. (Baca)

Buku Tamu

Belajar Menikmati Hidup

Terkadang kita dihadapkan pada perasaan, kesel, jengkel, rasa ga suka, benci, dendam dan segaala yang membuat hati dan pikiran jadi capek, kita ingin lepas dari perasaan itu, tapi sulit rasanya. Bagaimana kita bisa menikmati hidup jika perasaan itu masih ada ? ...Read more...

Sahabat Setia

Selamat datang di Rumah Sahaja, terimakasih atas kunjungan silaturahimnya

BAB V - Masya’ir Haji (Sejarah Mekah)

Kamis, 07 Juli 2011

Mina

Dinamakan dengan “Mina” karena disitulah tempat berkumpulnya manusia. Sebab suatu tempat yang di gunakan manusia untuk berkumpul, orang Arab menyebutnya dengan “Mina”. Mina terletak antara Mekah dan Musdalifah, sekitar 7 km (4 km melewati terowongan) sebelah Timur Laut Masjidil Haram. Disanalah jemaah haji bermalam (mabit) yaitu pada malam 9, 11 dan 12 Dzul Hijjah, bagi yang ingin bergegas, atau ditambah lagi satu malam yaitu pada malam 13 Dzul Hijjah bagi yang tidak terburu-buru.Allah SWT berfirman (“Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari berbilang. Barang siapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barang siapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu ), maka tidak ada dosa baginya bagi orang yang bertaqwa”) Qs. Al-Baqarah/2:203


Mina, salah satu masy’ar dalam batas tanah suci. Disanalah Ibrahim As. Melempar jumrah (kerikil), dan menyembelih domba sebagai ganti Ismail As.. Sunnah ini diikuti Nabi SAW dengan melempar jumrah dan menyembelih (domba) ketika Haji Perpisahan (Hajjat al-Wada), yang kemudian diikuti pula oleh kaum muslimin.

Disana terdapat pula masjid Khaif, dan tempat melempar 3 jumrah (ula, Wustha, dan ‘aqabah). Juga merupakan tempat kaum anshar melakukan bai’at kepada Nabi SAW. Yang dikenal dengan Bai’at al-Aqobah al-Ula dan Tsaniyah (bai’at aqobah pertama dan kedua).
Surat al-Nasr juga diturunkan di Mina pada Haji Perpisahan Nabi. Beliau bermalam dan shalat disana selama hari-hari Tasyriq, dimana didalamnya terdapat pula Hari Raya Korban (Ied al-adha).
Nabi SAW. Juga bersabda, “Aku menyembelih korban disini, dan seluruh Mina ialah tempat menyembelih, maka sembelihlah korban dalam perjalanan kalian.” Disanalah diturunkannya surat al-Mursalat.

Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia terus berusaha keras dalam meningkatkan pelayanan dan kenyamanan jemaah haji di Mina, misalnya dengan cara menertibkan kaki-kaki gunung /bukit di Mina untuk memperluas daerah haji, agar mampu menampung jumlah yang lebih besar. Selain itu dibangun juga jalan-jalan, jembatan, penampungan dan penyediaan air bersih, tempat wudlu dan toilet, pelayanan kesehatan secara Cuma-Cuma, pengawasan keamanan dan penertiban lalu lintas, disamping Mina dilengkapi pula dengan kemah-kemah anti kebakaran.
Dimina dipasang pula tanda-tanda petunjuk diseluruh arah untuk mengetahui batas-batas Mina (batas-batas tanah suci)

Sementara itu, Pemerintah Saudi juga membangun jalan antara Masjidil Haram dan Musdalifah yang melewati Mina, yang disediakan untuk pejalan kaki. Jalan ini dibuat bertahap sehingga terlindung dari sengatan matahari langsung, dan dilengkapi pula dengan toilet maupun tempat air minum . Lebar jalan kira-kira 30 m.


Sumber : Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer

0 komentar:

Posting Komentar


TEH PANAS ternyata dapat memicu 'Kanker Kerongkongan'. Apakah anda salah satu penikmat teh panas? Catatan ini perlu untuk di simak. (Baca)

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Cerita Keluarga Sahaja

Entri Populer