Kebun Renungan

Kebun Renungan
Pola hidup dan pola pikir kita sekarang, akan sangat menentukan keadaan kita di masa datang. Harta, keangkuhan, keegoisan dan kesombongan, bila tak pandai mengelolanya hanya akan semakin merendahkan diri kita sendiri , Mari kita memanfaatkan waktu seefisien mungkin untuk kebaikan, jangan sampai kita menyadarinya di batas kemampuan. Sebuah renungan dari seorang sahaba. (Baca)

Sejarah Mekah

Sejarah Mekah
Ka'bah, Masjidil Haram, Mekkah Al-Mukarromah

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Ngobrol sama Ustadz Kampung
SHALAT KHUSYU, adalah suatu keadan yang setiap kita mendambakannya. Bisakah kita shalat khusyu? Ataukah hanya milik para Nabi atau 'alim ulama saja? Bagaimana caranya? Mungkin catatan ini bisa dijadikan bahan renungan. (Baca)

Buku Tamu

Belajar Menikmati Hidup

Terkadang kita dihadapkan pada perasaan, kesel, jengkel, rasa ga suka, benci, dendam dan segaala yang membuat hati dan pikiran jadi capek, kita ingin lepas dari perasaan itu, tapi sulit rasanya. Bagaimana kita bisa menikmati hidup jika perasaan itu masih ada ? ...Read more...

Sahabat Setia

Selamat datang di Rumah Sahaja, terimakasih atas kunjungan silaturahimnya

Mencoba Mengurai Potensi Diri

Selasa, 22 Februari 2011


Saya pernah membaca dalam sebuah buku “didalam diri kita ini sudah tersimpan berbagai potensi yg menunggu untuk di kembangkan”, tapi banyak juga orang berpendapat mengenai “Bakat/talenta bawaan” atau “bakat keturunan”, seperti orang tuanya musisi, anaknya pasti ada bakat menjadi musisi, orangtuanya montir, anaknya mahir dibidang yg sama…..

Lalu bagaimana ketika seseorang menginginkan sesuatu yg tidak ada warisan talenta dari orang tuanya, atau tidak terlihat samasekali ada potensi bakat didalamnya.? Apakah mereka-mereka itu tidak akan sukses dibidang yg diinginkan tersebut ?



Disini kita perlu ‘suntikan’ Keyakinan dalam diri untuk meyakinkan bahwa kita mampu dan bisa melakukannya. ini bisa kita bantu dengan mengkaji Qur’an surat Ar-Ra`d ayat 11….yang intinya : Tuhan tidak akan merubah keadaan kita , kalau kita tidak berusaha untuk mendapatkannya sendiri
Berarti yg sudah punya bakat bawaan atau keturunanpun kalau tidak diusahakan dan di kembangkan maka tidak akan sukses

Saya simpulkan menjadi satu kata yaitu “NIAT” , untuk lebih sempurnanya niat ini harus diiringi dengan “TUJUAN”
Niat sebagai bahan bakar awal, sedangkan tujuan adalah sebagai penghimpun segala kekuatan dan kemampuan dalam diri agar terarah pada satu titik.

Satu contoh dari pengalaman saya sendiri :
Ketika saya dan keluarga memutuskan untuk membuka usaha rental ‘Sound System’, saya tidak punya talenta untuk mengoperasikan Soundsystem, saya tidak punya basic elektronik, sayapun pusing melihat tombol-tombol mixer dan assesories audio yg begitu banyak, walau saya punya sedikit bakat di musik.

Karena….saya berpendapat bahwa ini adalah usaha penopang hidup saya kelak, berarti saya harus menanganinya dengan serius, dan harus memahaminya.
Lalu saya niatkan untuk belajar mengoperasikan Soundsystem dengan tujuan bila sound enginer (Operator) yg biasa saya pakai tidak bisa, saya mampu menggantikannya dengan kata lain tidak tergantung selamanya pada orang lain.
Dengan niat yg kuat, akhirnya alhamdulillah…..sayapun bisa melakukannya , bahkan sekarang para costumer lebih senang jika saya yg mengoperasikan.

satu lagi contoh….
Ketika saya membangun rumah, dan membutuhkan teralis untuk setiap jendela berkaca, sementara jika dihitung2 dana sudah tidak mencukupi, lalu ada seorang teman menawarkan untuk mengerjakannya sendiri, dan dia mau mengajarkan bagaimana cara ng-LAS. dan dia mengkalkulasikan dana yg dibutuhkan……..
Wooow…….satu sisi saya tertarik, satu sisi, saya bertanya sama diri saya sendiri “apa bisa saya mengeLAS, sementara saya tidak punya keahlian atau bakat untuk mengelas…?”, namun akhirnya keinginan yg kuat untuk mencoba saya lebih besar ketimbang mengeluhkan potensi bakat yg nampak.
Akhirnya saya niatkan yg kuat dgn tujuan meminimalisasikan pengeluaran…..
Hasilnya………Subhanallah…….saya bisa melakukannya, setelah dihitung-hitung, bila dikerjakan oleh orang lain bisa memakan biaya 10 jt, ketika di kerjakan sendiri saya hanya merogoh kocek 3 sampai 4 jt an………
Yang lebih tak percaya lagi, ketika istri saya meminta dibuatkan kanopi untuk Garasi mobil yg berukuran 7 X 6 m….wooow……hampir saya tidak menyanggupinya, tapi karena dorongan dari istri, akhirnya saya kerjakan, dan hasilnya saya tidak percaya dengan apa yg saya kerjakan………

Menyimpulkan dari yang saya alami ternyata POTENSI, BAKAT ataupun TALENTA ternyata “BISA DIPELAJARI” , tentunya….dengan niat yg kuat dan sungguh2, jangan lupa juga sertakan tujuan…….
Namun ……itupun masih ada variabel lain yg cukup mendukung keberhasilannya yaitu : SARANA dan EQUIPMENT pendukung, juga SUPPORT dari orang-orang terdekat kita, sebagai pembangkit semangat tatkala kita mengalami distorsi keyakinan dan rasa malas mendera.
…………
Bagaimana dengan anda, barangkali punya pengalaman menarik mengenai potensi diri ?
Yuuk mari kita berbagi……….


EAR Ciputat 0211

4 komentar:

  1. salam sobat
    pengalamannya bisa saya teladani.
    hebat,dengan dikerjakan sendiri bisa hemat 10 jt.
    memang potensi dan bakat bisa diwujudkan asal kita ada niat.

    BalasHapus
  2. Salam kembali Mba Nura.......pakabar keluarga semua.....aduhhh kangennya
    ....
    Berul sekali mba , semua yg kita inginkan tergantung NIAT kita untuk mewujudkannya....
    salam bahagia
    salam u kel. di Al-Jubail

    BalasHapus
  3. belajar dari pengalaman adalah hal yang indah ka... :D

    BalasHapus
  4. @Ad: Selamat dataaaaaaaaaaaaaaanngg ad
    Betul sekali d, pengalaman memang tempatnya kita belajar
    makasih dah nengokin
    salam semangat selalu

    BalasHapus


TEH PANAS ternyata dapat memicu 'Kanker Kerongkongan'. Apakah anda salah satu penikmat teh panas? Catatan ini perlu untuk di simak. (Baca)

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Cerita Keluarga Sahaja

Entri Populer