Kebun Renungan

Kebun Renungan
Pola hidup dan pola pikir kita sekarang, akan sangat menentukan keadaan kita di masa datang. Harta, keangkuhan, keegoisan dan kesombongan, bila tak pandai mengelolanya hanya akan semakin merendahkan diri kita sendiri , Mari kita memanfaatkan waktu seefisien mungkin untuk kebaikan, jangan sampai kita menyadarinya di batas kemampuan. Sebuah renungan dari seorang sahaba. (Baca)

Sejarah Mekah

Sejarah Mekah
Ka'bah, Masjidil Haram, Mekkah Al-Mukarromah

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Ngobrol sama Ustadz Kampung
SHALAT KHUSYU, adalah suatu keadan yang setiap kita mendambakannya. Bisakah kita shalat khusyu? Ataukah hanya milik para Nabi atau 'alim ulama saja? Bagaimana caranya? Mungkin catatan ini bisa dijadikan bahan renungan. (Baca)

Buku Tamu

Belajar Menikmati Hidup

Terkadang kita dihadapkan pada perasaan, kesel, jengkel, rasa ga suka, benci, dendam dan segaala yang membuat hati dan pikiran jadi capek, kita ingin lepas dari perasaan itu, tapi sulit rasanya. Bagaimana kita bisa menikmati hidup jika perasaan itu masih ada ? ...Read more...

Sahabat Setia

Selamat datang di Rumah Sahaja, terimakasih atas kunjungan silaturahimnya

Pembangunan Masjid Nabawi Pasca Kedatangan Rasulullah SAW (Sejarah Masjid Nabawi)

Kamis, 04 Maret 2010


Masjid ini dibangun dengan tangan Nabi SAW di tengah kota Madinah pada bulan Rabiu’ul Awal, tahun 1 Hijriyah (662 Masehi). Saat itu panjangnya 70 depa sedang lebarnya 60 depa (yaitu sekitar 35 X 30 meter), sehingga luasnya adalah sekitar 1050 meter persegi, dengan atap setinggi 5 depa (kurang lebih 2,5 m)

Pondasinya dari batu, temboknya batu bata, tiangnya terbuat dari tonggak pohon kurma, dan untuk atapnya digunakan dahan pohon korma.



Rasulullah SAW bersama mereka ikut memindahkan batu-batu dan bebatuan. Saat itu pintunya dibuat tiga buah, sebuah pintu dibagian belakang Masjid (kini menjadi Kiblat), pintu kedua dikenal dengan Babu Al-Rahmah dan pintu ke tiga adalah Babu Jibril, saat itu kiblatnya masih ke Bait Al-Maqdis.

Ketika terjadi pemindahan arah kiblat, Nabi SAW menutup pintu belakang itu dan membuka pintu yang berada di hadapannya, membuat atap pada tiga buah serambi dengan pelepah kurma dan sisanya yang luas dibiarkan terbuka.

Begitulah, kita bisa memahami bahwa Rasulullah SAW sengaja membiarkan bangunan Masjid nampak sederhana, bukan karena kekurangan material bangunan, sebab para sahabat ra. sudah mendatangkan harta benda untuk proyek pembangunan Masjid nabawi, tetapi beliau SAW tidak melakukannya.

Al-Baihaqi meriwayatkan dengan sanadnya dari Ubadah bahwa kaum Anshar mengumpulkan harta dan mendatangi RasulullahSAW seraya berkata,
”Wahai Rasulullah, bangun dan hiasilah Masjid ini dengan ini (yang kami bawa), sampai kapan kita akan shalat di bawah pelepah kurma?”, dan Beliau menjawab,
“Aku seperti saudaraku Musa As, sebuah Arisy (semacam gubuk tempat berteduh) seperti Arisy Musa As.
Riwayat Hasan menjelaskan maksud Arisy Musa As. Itu ia berkata, “Jika Beliau SAW mengangkat tangannya, maka akan menyentuh atapnya”


Sumber : Sejarah Masjid Nabawi, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer

3 komentar:

  1. Pengetahuan ku sekarang bertambah lagi tentang masid nabawi
    thx kawand..

    Pr Yang Harus Diselesaikan

    BalasHapus
  2. ingin sekali aku bertamu kesana..merasakan kesejukan yang luar biasa..dimana Rasulullah pernah sholat di dalamnya..sungguh indah dan menyejukan berada di sana..

    BalasHapus
  3. @ Kang Rizal : Sama-sama Kang semoga akan menjadi manfaat, amiin, terimakasih sudah mampir.
    @ Mas Sigit : Insya Allah Mas, kalau sudah ada niat yang kuat, dan keinginan itu selalu datang, Allah sendiri yang akan memberangkatkan kesana, amiiin.......
    Memang indah mas dan damai
    Semoga tidak lama lagi akan bersilaturahim ke Masjid Nabawi
    Salam u keluarga Mas

    BalasHapus


TEH PANAS ternyata dapat memicu 'Kanker Kerongkongan'. Apakah anda salah satu penikmat teh panas? Catatan ini perlu untuk di simak. (Baca)

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Cerita Keluarga Sahaja

Entri Populer