Kebun Renungan

Kebun Renungan
Pola hidup dan pola pikir kita sekarang, akan sangat menentukan keadaan kita di masa datang. Harta, keangkuhan, keegoisan dan kesombongan, bila tak pandai mengelolanya hanya akan semakin merendahkan diri kita sendiri , Mari kita memanfaatkan waktu seefisien mungkin untuk kebaikan, jangan sampai kita menyadarinya di batas kemampuan. Sebuah renungan dari seorang sahaba. (Baca)

Sejarah Mekah

Sejarah Mekah
Ka'bah, Masjidil Haram, Mekkah Al-Mukarromah

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Ngobrol sama Ustadz Kampung
SHALAT KHUSYU, adalah suatu keadan yang setiap kita mendambakannya. Bisakah kita shalat khusyu? Ataukah hanya milik para Nabi atau 'alim ulama saja? Bagaimana caranya? Mungkin catatan ini bisa dijadikan bahan renungan. (Baca)

Buku Tamu

Belajar Menikmati Hidup

Terkadang kita dihadapkan pada perasaan, kesel, jengkel, rasa ga suka, benci, dendam dan segaala yang membuat hati dan pikiran jadi capek, kita ingin lepas dari perasaan itu, tapi sulit rasanya. Bagaimana kita bisa menikmati hidup jika perasaan itu masih ada ? ...Read more...

Sahabat Setia

Selamat datang di Rumah Sahaja, terimakasih atas kunjungan silaturahimnya

Telaga Impian

Kamis, 25 Februari 2010

Kembali ku lirik hari
Kubaca setiap jam bercerita, dan kuteliti detik-detik yang mengusik
Kucari makna dari setiap gerak dan kata
Apa yang harus kususun dan kutata
Kucoba berdiri didepan cermin hati, biar ku tahu biru putihnya diri
Ku usap telapak kaki, agar bisa memperkirakan mampunya langkahku
Kutakar cawan perasaan, jangan sampai meluap menerima sikap
Kupagar rumah khayalan, biar keinginan tidak mengajak jalan-jalan ke negeri harapan
Kujernihkan larutan pikiran, agar tidak kuyup mengartikan tingkah

Walau sudah kupersiapkan….
Dari penyadaran sampai keharusan
Dari setiap kemungkinan hingga kemampuan
Sepertinya khayalku terlanjur hanyut
Karam di telaga impian
Begitu kuatkah siraman prilakumu ?
Hingga merembes tembus ke kekosongan makna
Pengaruh dirimukah yang begitu kuat hingga merubah haluan ilusi ?
Atau diriku sendiri yang lemah, hingga tak kuasa berkata tidak
Atau pula tuntutan jiwa yang menghendakinya
Mungkin ……..
Aku harus belajar kepada burung-burung, agar bisa terbang dan dapat melihat luas indahnya aneka warna alam
Aku harus belajar kepada ikan, biar bisa menyelami hingga ke dasar bumi dan kupelajari rahasia-rahasia yang tersembunyi
Aku harus belajar sama binatang malam, biar bisa berjalan di kegelapan
Aku harus belajar bernyanyi kepada burung pagi, agar bisa menghibur diri tatkala sepi
Dan
Aku mau belajar kepada siapa saja yang mau mengajariku tentang dunia, tentang hidup, tentang apa saja yang dapat membuat damai dalam kedamaian
Maukah ….?
Yaa Rabb ……
Aku berlindung kepada Mu dari hati yang karam
……
.

dari 'catatan yang tak tersampaikan'
EAR Ciputat Jan’10


bisa di akses juga di

4 komentar:

  1. salam sobat
    indah rangkaian kata2nya mas,,
    telaga impian,,penuh pengharapan dan doa.
    maaf ya mas ,,baru berkunjung lagi.

    BalasHapus
  2. @ Nura : Salam kembali juga
    Ga apa-apa bu, sudah di kunjungi saja sudah senang bukan main, kalau lagi sibuk kan biasa.
    salam juga untuk keluarga semua

    BalasHapus
  3. salam sobat
    berkunjung lagi,,membaca telaga impian,,
    dari saya sekeluarga nitip salam juga untuk semua keluarga Tangerang ,Banten sini.

    BalasHapus
  4. @ mba Nura : Senengnya di kunjungi terus
    Insya Allah salamnya disampaikan.
    makaih lho mba Nura, saya merasa semangat lagi kalau mba Nura kunjungi
    salm u/ tanah haram

    BalasHapus


TEH PANAS ternyata dapat memicu 'Kanker Kerongkongan'. Apakah anda salah satu penikmat teh panas? Catatan ini perlu untuk di simak. (Baca)

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Cerita Keluarga Sahaja

Entri Populer