Kebun Renungan

Kebun Renungan
Pola hidup dan pola pikir kita sekarang, akan sangat menentukan keadaan kita di masa datang. Harta, keangkuhan, keegoisan dan kesombongan, bila tak pandai mengelolanya hanya akan semakin merendahkan diri kita sendiri , Mari kita memanfaatkan waktu seefisien mungkin untuk kebaikan, jangan sampai kita menyadarinya di batas kemampuan. Sebuah renungan dari seorang sahaba. (Baca)

Sejarah Mekah

Sejarah Mekah
Ka'bah, Masjidil Haram, Mekkah Al-Mukarromah

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Ngobrol sama Ustadz Kampung
SHALAT KHUSYU, adalah suatu keadan yang setiap kita mendambakannya. Bisakah kita shalat khusyu? Ataukah hanya milik para Nabi atau 'alim ulama saja? Bagaimana caranya? Mungkin catatan ini bisa dijadikan bahan renungan. (Baca)

Buku Tamu

Belajar Menikmati Hidup

Terkadang kita dihadapkan pada perasaan, kesel, jengkel, rasa ga suka, benci, dendam dan segaala yang membuat hati dan pikiran jadi capek, kita ingin lepas dari perasaan itu, tapi sulit rasanya. Bagaimana kita bisa menikmati hidup jika perasaan itu masih ada ? ...Read more...

Sahabat Setia

Selamat datang di Rumah Sahaja, terimakasih atas kunjungan silaturahimnya

Kiswah Ka'bah (Sejarah Mekah)

Senin, 18 Januari 2010

Tentang Kiswah

Terbuat dari bahan sutera murni yang diberi warna hitam, dimana di sekelilingnya dirajut dengan tulisan-tulisan arab membentuk angka V (angka tujuh arab) : La ilaha illallah, Muhammad
Rasulullah, Subhanallah wa bihamdihi, Subhanallah al-adzim, ya Allah, ya Hannan, ya Mannan
Kisawh terdiri dari 5 potong, 4 potong untuk
membungkus sisi-sisi Ka’bah sesuai dengan ukuran masing-masing sisi, dan sepotong
lagi untuk menutupi pintunya.
Sepertiga bagian atas terdapat sabuk kiswah bertuliskan ayat-ayat Al-Qur’an, dan dibawahnya lagi hiasan kaligrafi timbul dari ayat-ayat al-Qur’an. Setiap tahunnya pergantian kiswah Ka’bah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehingga pada hari Idul Adha Ka’bah berkiswah baru.



Beberapa keterangan tentang Kiswah

Tinggi Kiswah : 14 m
Berat sutera yg digunakan : 670 kg
Lebar kiswah dari Pintu : 11,67 m
Antara Hajar Aswad & Rukun Yamani : 10,18 m
Hijir Ismail : 9,90 m
Antara Rukun Yamani & Rukun Syami : 12,04 m
Luas atap Kiswah : 658 m/segi

Kiswah Ka’bah

Konon, yang pertama kali mengkiswahi Ka’bah ialah Nabi Ismail As. Ada pula yang mengatakan bahwa yang pertama kali melakukannya ialah penguasa Yaman, As’ad al-Humairi dan lain sebagainya.
Pada masa Islam, Rasulullah lah yang pertama kali mengkiswahinya, yang diteruskan oleh para khalifah sesudahnya.

Setelah runtuhnya Dinsti Abbasiah pada tahun 656 H/1258 M, kiswah Ka’bah didatangkan dari Mesir dan Yaman. Terlebih lagi ketika Raja Shalih Ismail Qalawun membuka tuga perkampungan baru khusus untuk keperluan pembuatan kiswah trsebut, dimana kemudian ditambahkan oleh Pangeran Salim Khan al-Utsmani 7 perkampungan baru pada tahun 974 H untuk maksud yang sama.
Bahkan kemudian Muhammad Ali Pasya membuka Kantor Pemerintah khusus Urusan Kiswah. Demikianlah, setiap tahunnya, pemerintah Mesir selama berabad-abad telah membuat dan mengirim kiswah Ka’bah ke Mekah, sebelum akhirnya karena sebab-sebab tertentu diberhentikan pada tahun 1343 H/1924 M.

Setelah itu, Raja Abdul Aziz dari keluarga Sa’ud lah yang mengkiswahi Ka’bah, lalu memerintahkan untuk membangun pabrik Kiswah di Mekah. Pabrik ini menghasilkan kiswah untuk pertama kalinya pada tahun 1346 H, dan sejak saat itu Ka’bah ditutupi dengan Kiswah tersebut hingga diadakannya perjanjian antara Pemerintah Saudi dengan Pemerintah Mesir tahun 1355 H.
Sejak itu hingga tahun 1381 H, Mesir kembali mengirimkan kiswah setiap tahunnya ke Mekah. Setelah itu pada tahun 1382 H, Pemerintah Saudi membuka dan mengaktifkan kembali pabrik kiswah lama sampai dibangunnya pabrik kiswah baru di Mekah.

Pabrik Kiswah

Tahun 1382 H/1972 M, Raja Fahd ibn Abdul Aziz, yang saat itu masih menjabat sebagai wakil Ketua II Dewan Menterimerangkap Menteri Dalam Negeri, telah meletakkan batu pertama pabrik pembuat kiswah yang terletak di Mekah, dan meresmikannya pada tahun 1397 H/ 1977 M ketika menjadiputera Mahkota.
Sejak saat itu, setiap tahunnya pabrik ini terus menerus memproduksi kiswah Ka’bah, dan menghiasinya dengan sulaman kaligrafi dari emas, kiswah bagian dalam Ka’bah, dan kiswah pembungkus kamar Nabi Saw.
Dibawah Koordinasi Departemen Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, pabrik seluas 100 ribu meter persegi ini menampung lebih dari 240 pekerja.


Sumber : Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer

6 komentar:

  1. Wao ulasan menarik! tapi masih kurang....kemana bekasnya...?

    BalasHapus
  2. Bekasnya ....... ?
    Betul juga, kemana ya ?
    Coba saya cari Informasi dulu
    Terimakasih kunjungannya
    salam berbagi dan koreksi
    salam u/ kel. semua

    BalasHapus
  3. salam sobat
    sangat kagum dengan kiswah yang dihiasi kaligrafi dari emas,

    alhamdulillah kabar baik disana,,
    semoga mas sekeluarga juga begitu ya disini..

    BalasHapus
  4. Mikum sobat usul:

    1) Penulisan sitemap ambeh nomor pulihana katingali jd kieu:

    <div style="overflow:auto; padding-left:5px; width:100%; height:250px;">
    <script language="javascript">
    numposts=9999;
    home_page="kebunsaida.blogspot.com";
    </script>
    <script style="text/javascript" src="http://sites.google.com/site/ruangsc/enes/sitemap.js"></script>
    </div>

    2). Labelna asa pararangjang. Bahkan aya anu dobel, bahkan 3 siki, spt label Ka'bah, Kiswah, Kiswah Ka'bah.

    3) Label kudu ulah sarua jeung judul. Jadi pabaliut katingalina teh. Coba we cek!!!

    BalasHapus
  5. Saya punya selebar 60X40 CM sudah di frame..boleh barter dengan biaya umroh + tablet android
    silahkan Telp 60541321 atau 081282900666

    BalasHapus


TEH PANAS ternyata dapat memicu 'Kanker Kerongkongan'. Apakah anda salah satu penikmat teh panas? Catatan ini perlu untuk di simak. (Baca)

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Cerita Keluarga Sahaja

Entri Populer