Kebun Renungan

Kebun Renungan
Pola hidup dan pola pikir kita sekarang, akan sangat menentukan keadaan kita di masa datang. Harta, keangkuhan, keegoisan dan kesombongan, bila tak pandai mengelolanya hanya akan semakin merendahkan diri kita sendiri , Mari kita memanfaatkan waktu seefisien mungkin untuk kebaikan, jangan sampai kita menyadarinya di batas kemampuan. Sebuah renungan dari seorang sahaba. (Baca)

Sejarah Mekah

Sejarah Mekah
Ka'bah, Masjidil Haram, Mekkah Al-Mukarromah

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Ngobrol sama Ustadz Kampung
SHALAT KHUSYU, adalah suatu keadan yang setiap kita mendambakannya. Bisakah kita shalat khusyu? Ataukah hanya milik para Nabi atau 'alim ulama saja? Bagaimana caranya? Mungkin catatan ini bisa dijadikan bahan renungan. (Baca)

Buku Tamu

Belajar Menikmati Hidup

Terkadang kita dihadapkan pada perasaan, kesel, jengkel, rasa ga suka, benci, dendam dan segaala yang membuat hati dan pikiran jadi capek, kita ingin lepas dari perasaan itu, tapi sulit rasanya. Bagaimana kita bisa menikmati hidup jika perasaan itu masih ada ? ...Read more...

Sahabat Setia

Selamat datang di Rumah Sahaja, terimakasih atas kunjungan silaturahimnya

d. Masjid di masa Ali ra. (Sejarah Masjid Nabawi)

Sabtu, 17 April 2010


Utsman bin Affan ra. Wafat sebagai syahid selepas pembangunan dan perluasan Masjid Nabawi. Hasil pembangunannya masih dirasakan kokoh, hingga masa Ali ra., oleh karenanya Khalifah keempat ini merasa tidak perlu lagi merenovasi bangunan yang telah ada sejak zaman Utsman ra.




Perluasan Masjid Pada Masa
Al-Walid bin Abd al-Malik al-Umawy (perluasan keempat).

Khalifah Walid bin Abd al-Malik pada tahun 88 H/707 M memberikan perintah kepada gubernur Madinah Umar bin Abd al-Aziz untuk mengadakan perluasan masjid yang kemudian berakhir pada tahun 91 H/710 M.

Di sisi Barat di tambah 2 buah tiang setinggi 10 m, tiga tiang di sebelah Timur setinggi 15 m. Rumah-rumah Ummahat al-Mukminin (para istri Nabi Saw) dimasukkan dalam area Masjid.. Di bagian Utara juga ditambah bangunan dengan batu berukir, dan tiangnya adalah batu berlubang yang diisi besi dan timah. Selain itu juga dibangun 2 atap untuk masjid, atas dan bawah.

Keistimewaan perluasan pada masa ini adalah ditambahnya empat buah menara tempat adzan, mihrab yang berbentuk cekung, hiasan masjid dibagian dalam yang terbuat dari bahan marmer, emas dan marmer warna yang dalam bahasa Arab dikenal dengan batu Fusaifisa. Atap, ujung-ujung tiang dan ambang-ambang pintunya dilapisi emas. Selain itu juga dibuka 20 buah .

Pada saat itu rumah para Ummahat al-Mukminin dibeli. Langkah Umar bin Abd al-Aziz ini mencontoh apa yang dahulu pernah dilakukan oleh Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan ketika membeli beberapa rumah yang berada di sekitar lokasi masjid. Memang pada masa kedua Khalifah itu rumah para Ummahat al-Mukminin belum dijadikan masjid, sebab mereka masih hidup, tetapi pada masa al-Walid tak satupun dari mereka yang masih hidup. Istri Nabi Saw yang paling akhir meninggal adalah Ummu Salmah ra, sejak saat itu semua rumah mereka termasuk dalam area Masjid, kecuali kamar A’isyah ra yang dibiarkan tertutup, seperti dulunya.


Sumber : Sejarah Masjid Nabawi, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer

6 komentar:

  1. Umar bin Abdul Aziz? Kapan ya kita dpt pemimpin spt beliau?

    BalasHapus
  2. Kita mah hanya berdo'a terus lur, semoga generasi yang tak lama lagi negara kita ada yang seperti Beliau ra.
    sala kangen atuh ka sadayana di lembur

    BalasHapus
  3. Semoga di Indonesia ada yg seperti itu yah sob .. **

    BalasHapus
  4. @ Kang Hafidzh : Iya saya juga merindukannya, semoga saja do'a kita terwujud, amiin
    Terimakasih banyak atas kunjungannya
    salam u keluarga semua

    BalasHapus
  5. salam sobat
    wah semakin luas ya,,dengan ditambahkan 2 tiang disisi barat dan sebelah timur ditambah 3 tiang.
    trims mas,sharingnya.

    BalasHapus
  6. sama-sama mba Nura
    duh kangen banget dah lama ga OL
    semoga ada dalam lindungan Allah Subhanahu wata'ala, amiin

    BalasHapus


TEH PANAS ternyata dapat memicu 'Kanker Kerongkongan'. Apakah anda salah satu penikmat teh panas? Catatan ini perlu untuk di simak. (Baca)

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Cerita Keluarga Sahaja

Entri Populer