Kebun Renungan

Kebun Renungan
Pola hidup dan pola pikir kita sekarang, akan sangat menentukan keadaan kita di masa datang. Harta, keangkuhan, keegoisan dan kesombongan, bila tak pandai mengelolanya hanya akan semakin merendahkan diri kita sendiri , Mari kita memanfaatkan waktu seefisien mungkin untuk kebaikan, jangan sampai kita menyadarinya di batas kemampuan. Sebuah renungan dari seorang sahaba. (Baca)

Sejarah Mekah

Sejarah Mekah
Ka'bah, Masjidil Haram, Mekkah Al-Mukarromah

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Ngobrol sama Ustadz Kampung
SHALAT KHUSYU, adalah suatu keadan yang setiap kita mendambakannya. Bisakah kita shalat khusyu? Ataukah hanya milik para Nabi atau 'alim ulama saja? Bagaimana caranya? Mungkin catatan ini bisa dijadikan bahan renungan. (Baca)

Buku Tamu

Belajar Menikmati Hidup

Terkadang kita dihadapkan pada perasaan, kesel, jengkel, rasa ga suka, benci, dendam dan segaala yang membuat hati dan pikiran jadi capek, kita ingin lepas dari perasaan itu, tapi sulit rasanya. Bagaimana kita bisa menikmati hidup jika perasaan itu masih ada ? ...Read more...

Sahabat Setia

Selamat datang di Rumah Sahaja, terimakasih atas kunjungan silaturahimnya

Nge-Blog sambil beribadah

Rabu, 17 Maret 2010


(Ngobrol sama Ustadz Kampung)

Selepas Shalat subuh, biasa kami sering jalan bersama pak Ustadz, kebetulan satu arah pulang, dan biasanya kami sering ngobrol ngalor-ngidul seputar kehidupan sehari-hari.
“Pak Ustadz ……. Belakangan ini ibadah saya agak menurun, maklum ada mainan baru yang banyak menyita waktu hingga kadang saya lupa waktu”
“Bagus……”
“Nah … koq malah bagus.?”
“Maksud saya ….bagus bapak sudah menyadari kemunduran ibadahnya, jarang lho yg merasa seperti itu…” kelitnya
“Tapi mengeremnya ini yang membuat saya bingung bagaimana caranya, …?

“Memang mainannya apa?”
Saya terdiam sejenak agak ragu untuk mengatakannya
“ehhh ……..itu pak Ustadz………… main internetan ….ikut nimbrung di Kompasiana…sama pesbukan dan belajar ng-blog he he ….”jawabku sambil melihat reaksi Ustadz
“Ohh ………. Bagus itu…”
Haah ….. busyet dia tahu juga Kompasiana, pikirku
“Pak Ustadz tau juga ya…?
“Kemarin saja beli Koran kompas dan lihat iklannya, kalau dilihat dari mottonya. Bagus sekali, kita bisa menggunakan tehbologi untuk silaturahim dan menuangkan bakat dan ilmu yang kita punya, Cuma ingat waktu saja, jangan kita mendengar adzan tangan masih mencet-mencet keyboard he he he……!”
“Kalau begitu sih engga ………. Cuma banyak waktu berlalu begitu saja , keasyikan”
“Nah disini kita harus pandai-pandai memanfaatkan setiap gerak dan laku kita, untuk kita arahkan menjadi sesuatu yang bernilai ibadah…”
“Maksudnya Tadz…?”
“Ibadah kita itu tergantung dari niatnya, begitu Rasul kita menjelaskan, jadi sebalum kita memulai sebuah aktifitas, sertakanlah didalamnya niat untuk beribadah….”
“Contohnya Tadz..?”
“Misalnya ….niatkan untuk menjalin tali silaturahim dengan saudara-saudara kita yang entah dimana, berbahasalah yang santun dan menyenangkan orang, walaupun hanya dengan tulisan tetep saja itu adalah ucapan kita, menulislah yang bermanfaat untuk sesama, itukan sebagian dari dakwah juga…dakwah itu tidak hanya berdiri ceramah di depan jamaah, sikap kita yang santun , cara kita berpakaian, cara kita berbicara yang bijak, itupun sudah merupakan dakwah…”
“Oh….gitu ya Tadz…..”
“Ada satu lagi yang dapat dimanfaatkan dan didaya gunakan menjadi lapangan ibadah yang luar biasa ketika bapak berinternet ria”
“Apaan tuh Tadz…?”
“Saya mau Tanya ……….. berapa kali setiap main internet atau main computer bapak menekan ‘TOMBOL ENTER’ atau meng ‘KLIK MOSE’ kanan dan kiri …..”
“Waaah …. Ga ke hitung Tadz………”
“Subhanallah ………. Sampai ga ke hitung … berarti sering sekali kan?”
“Ya…iyalah…..”
“Coba sekarang padukan kegiatan bapak main computer dengan nilai-nilai ibadah”
“Maksud Ustadz?”
“Setiap kali bapak menekan tombol enter atau mose kiri atau kanan, sertakanlah ‘KALIMAT-KALIMAT TOYYIBAH’ seperti : Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illalah, Allahu Akbar atau dengan beristigfar……”
“…….!!!!?????!!!!” Aku terbengong kosong
“Bukankah itu suatu kebaikan sekalian kita melatih bibir kita dengan ucapan-ucapan yang baik, menyadarkan diri agar selalu ingat Allah dimanapun dalam keadaan apapun, bukan begitu …?”
“Iya Tadz…..”
“Coba buka Qur’an Surat Ali ‘Imran ayat 191, dalam keadaan berdiri, duduk atau berbaring senantiasa kita harus selalu mengingat Allah, …. itulah ibadah yang murah, mudah ringan tapi berat timbangan amalnya (manfaatnya), kalau sudah terbiasa dia akan menjadi mesin pelembut hati, penenang pikiran, dan sumber ide yang brilian”
“……………”
Yaa Allah terimakasih kau telah tunjukkan Ilmu-Mu kepada hambamu yang bodoh ini, yaa Allah mulyakanlah beliau yang menyampaikannya
……………..
kamipun berpisah dipersimpangan
persimpangan pemusnah kegelisahan


EAR Ciputat Januari’10

3 komentar:

  1. Segala sesuatu tergantung dari niyat (motif). Jika motifnya karena Allah dan ingin berbagi dengan sesama pasti termasuk ibadah. Tp jika karena ngejar Page Rank, Alexa ato Klik iklan... Wah, itu bukan wewenang ane buat nilainya, hehehe...

    BalasHapus
  2. He he he he .........
    Memang ga ada yang tahu kualitas niat seseorang kecuali kita dan Allah sendiri.
    Lamun geus urusan dunia mah jadi lain....
    semoga kita yang senantiasa diniatkan ibadah
    amiiiin
    haturnuhun kang Enes partisipasi komennya
    salam tuk keluarga

    BalasHapus


TEH PANAS ternyata dapat memicu 'Kanker Kerongkongan'. Apakah anda salah satu penikmat teh panas? Catatan ini perlu untuk di simak. (Baca)

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Cerita Keluarga Sahaja

Entri Populer