Kebun Renungan

Kebun Renungan
Pola hidup dan pola pikir kita sekarang, akan sangat menentukan keadaan kita di masa datang. Harta, keangkuhan, keegoisan dan kesombongan, bila tak pandai mengelolanya hanya akan semakin merendahkan diri kita sendiri , Mari kita memanfaatkan waktu seefisien mungkin untuk kebaikan, jangan sampai kita menyadarinya di batas kemampuan. Sebuah renungan dari seorang sahaba. (Baca)

Sejarah Mekah

Sejarah Mekah
Ka'bah, Masjidil Haram, Mekkah Al-Mukarromah

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Ngobrol sama Ustadz Kampung
SHALAT KHUSYU, adalah suatu keadan yang setiap kita mendambakannya. Bisakah kita shalat khusyu? Ataukah hanya milik para Nabi atau 'alim ulama saja? Bagaimana caranya? Mungkin catatan ini bisa dijadikan bahan renungan. (Baca)

Buku Tamu

Belajar Menikmati Hidup

Terkadang kita dihadapkan pada perasaan, kesel, jengkel, rasa ga suka, benci, dendam dan segaala yang membuat hati dan pikiran jadi capek, kita ingin lepas dari perasaan itu, tapi sulit rasanya. Bagaimana kita bisa menikmati hidup jika perasaan itu masih ada ? ...Read more...

Sahabat Setia

Selamat datang di Rumah Sahaja, terimakasih atas kunjungan silaturahimnya

Datang Tak Pergi-pergi

Minggu, 07 Maret 2010

Ada yang datang, ada yang pergi

Ada yang pergi ga datang-datang
Ada yang datang ga pergi-pergi

Yaa Allah …. Dia datang
Memeluk lembut hati

Aku tahu kau tak disini, tapi gurauan hatiku kau tak pergi-pergi
Kau memang pergi, tapi bayanganmu tak mengikuti
Rasanya seperti bersemayam disini, tetapi kau tak disini
Bagaimana ini ….

Luluh kah aku ?
Kendaliku rapuh didekap tatapan mata
Aku tersimpuh dibasuh aura kharisma
Yaa ‘Aziz ….
Aku belum tangguh seperti yang Kau ingini
Aku lemah ….
Walau aku tahu dia tak seindah seperti yang disangka
Tetap saja aku terjatuh….walau
Kesadaran memberitahukan mata, ‘kamu di ruang berbeda’
Kehalusan nurani dengan bijaksana meyakinkan hati, “ kalian dilain dimensi’
Ahh ….
Memang kita tidak dalam satu kereta
Walau nyanyian kita satu nada,
hentakan nafas kita seirama, derasnya nadi kita berlari dipijakan searah
tetap saja ….
Hati berlari memanggil-manggil

Kamu hanya bayangan dan tanda-tanda
Seperti juga semua ciptaan Dia
Tidak ada yang nyata

Yaa Allah ….
Aku sekarang ingin datang …..
Datang dan tak pergi-pergi ….
Datang hanya kepada-Mu
Datang dalam kenyataan
Dalam peluk Rahman dan Rahim-Mu
Dalam dekap liputan Kuasa-Mu
…………………………


dari : Catatan yang tak tersampaikan
EAR Ciputat, des09

6 komentar:

  1. Kang Rizal bisa saja
    yang keren yang bacanya Kang
    terimakasih sudah mampir Kang
    salam

    BalasHapus
  2. Terkadang kita merasa rapuh saat menghadapi problematika hidup nan berat, namun dengan bersimpuh serta mengharap pelukan rahman da rahimNya hati kitapun terasa damai, problematika hidup itupun terasa ringan....... good posting sob, salam dari Brebes.....

    BalasHapus
  3. Betul sekali mas Ginanjar, memang hanya dengan bersimpuh kepadaNya hati kita akan terasa damai
    terimakasih sahabat atas kunjungannya
    salam buat keluarga di brebes
    salam bahagia

    BalasHapus
  4. Puisi yang indah sob... Sangat sufistik

    BalasHapus
  5. @kang Enes : biasanya yang indah adalah yang bacanya, he he he... haturnuhun sob sudah nengokin

    BalasHapus


TEH PANAS ternyata dapat memicu 'Kanker Kerongkongan'. Apakah anda salah satu penikmat teh panas? Catatan ini perlu untuk di simak. (Baca)

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Cerita Keluarga Sahaja

Entri Populer