Kebun Renungan

Kebun Renungan
Pola hidup dan pola pikir kita sekarang, akan sangat menentukan keadaan kita di masa datang. Harta, keangkuhan, keegoisan dan kesombongan, bila tak pandai mengelolanya hanya akan semakin merendahkan diri kita sendiri , Mari kita memanfaatkan waktu seefisien mungkin untuk kebaikan, jangan sampai kita menyadarinya di batas kemampuan. Sebuah renungan dari seorang sahaba. (Baca)

Sejarah Mekah

Sejarah Mekah
Ka'bah, Masjidil Haram, Mekkah Al-Mukarromah

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Ngobrol sama Ustadz Kampung
SHALAT KHUSYU, adalah suatu keadan yang setiap kita mendambakannya. Bisakah kita shalat khusyu? Ataukah hanya milik para Nabi atau 'alim ulama saja? Bagaimana caranya? Mungkin catatan ini bisa dijadikan bahan renungan. (Baca)

Buku Tamu

Belajar Menikmati Hidup

Terkadang kita dihadapkan pada perasaan, kesel, jengkel, rasa ga suka, benci, dendam dan segaala yang membuat hati dan pikiran jadi capek, kita ingin lepas dari perasaan itu, tapi sulit rasanya. Bagaimana kita bisa menikmati hidup jika perasaan itu masih ada ? ...Read more...

Sahabat Setia

Selamat datang di Rumah Sahaja, terimakasih atas kunjungan silaturahimnya

Syadzarwan (Sejarah Mekah)

Selasa, 17 November 2009


Syadzarwan ini berada dalam bagian bangunan yang berbentuk melengkung dibawah dinding Ka'bah sampai ke permukaan tanah, kecuali di Hijir Ismail , karena ambang pintu di Hijir Ismail merupakan bagian Ka'bah, dengan tinggi 13 cm dan lebar 45 cm.

Diatasnya inilah orang-orang berdiri untuk berdo’a kepada Allah dengan menempelkan perut dan wajah mereka.



Sebetulnya, Syadzarwan ini merupakan bagian dari Ka'bah juga, karena berada diatas pondasi Ibrahim as. Tetapi kaum Quraisy kemudian menguranginya dari kelebaran pondasi dinding Ka'bah. Dan menurut mereka Abdullah Ibn Zubair ra. Membangun Syadzarwan ini ialah untuk melindungi Ka'bah dari genangan dan aliran air, serta mengikatkan tali kiswah penutup Ka'bah pada gantungan tetap berbentuk bulat yang ada padanya.

Hal ini guna menghindarkan gesekan orang-orang yang sedang Thawaf dengan Kiswah dan dinding Ka'bah, sehingga tidak membahayakan mereka saat berdesak-desakan.
Jadi, pada Syadzarwan dan ambang pintu di Hijir Ismail tersebut dibuat gantungan berbentuk bulat dari tembaga sebanyak 12 +43 = 55 buah (12 di Hijir Ismail dan sisanya sekeliling Ka’bah) sebagai tempat mengikatkan tali kiswah Ka'bah.

Batu-batu yang digunakan untuk menutup Syadzawan tersebut ialah batu pualam dan jenis marmer yang kuat dank eras. Saat direnovasi tahun 1417, yaitu pada masa Raja Fahd, batu-batu pualam tersebut diperbaharui lagi.

Berikut ini keterangan mengenai Syadzarwan :

Panjang Syadzarwan sisi Multazam : 12,84 cm
Panjang antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad : 11,52 cm
Panjang antara Rukun Yamani dan Hijir Ismail : 12,11 cm
Jarak antara dua ambang pintu Hijir Ismail : 11,28 cm

Sumber : Sejarah Mekah, Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Penerbit Al-Rasheed Printer

2 komentar:

  1. Wah jadi tahu tentang Syadzarwan ...

    Bila ingat Hijir Ismail,teringat ketika berebut tempat dimana kita melaksanakan sholat dua rakaat ..Alhamdulillah saya dimudahkan dlm melakukannya ruang untuk sholatpun sebagaimana mestinya..padahal sulit sekali mencari ruang itu...subhanallah...

    BalasHapus
  2. yang selalu memudahkan pasti dimudahkan, alhamdulillah abdi oge diberikan jalan yang sangat mudah, nikmatnya......

    BalasHapus


TEH PANAS ternyata dapat memicu 'Kanker Kerongkongan'. Apakah anda salah satu penikmat teh panas? Catatan ini perlu untuk di simak. (Baca)

Ngobrol sama Ustadz Kampung

Cerita Keluarga Sahaja

Entri Populer